Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Puluhan desa di Kabupaten Tulungagung yang sampai saat ini masih belum mengikuti program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Padahal pada tahun 2025 mendatang, ditargetkan semua wilayah di Tulungagung sudah memiliki sertipikat.
Baca Juga: Takziah ke Rumah Korban, Polisi Berkomitmen Ungkap Kasus Pengeroyokan di Kediri
Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tulungagung, Ferry Saragih mengatakan, pada tahap pertama program PTSL tahun ini, pihaknya sudah menyelesaikan pengukuran sebanyak 57 ribu bidang. Pada puluhan ribu bidang tersebut, ditargetkan 33.355 sertipikat bisa diterbikan tahun ini.
Dari target tersebut yang berhasil menerbitkan sebanyak 30.881 sertipikat dan sisanya masih menunggu. Kendati tahap pertama sudah hampir selesai, pihaknya mulai melanjutkan program PTSL tahap kedua pada tahun ini dan sudah mengukur 50 ribu bidang.
Baca Juga: Simpan Logistik Pemilu, KPU Ponorogo Menyewa Gudang Bulog, Ini Nilainya
“Tahap pertama sudah hampir selesai, saat ini masuk ke tahap kedua dimana Pemerintah Pusat memberikan tambahan anggaran pengukuran untuk 50 ribu bidang tanah,” kata Ferry Saragih, Minggu (8/10/2023).
Pada tahap kedua PTSL, jelas Ferry, belum ada satupun sertipikat yang diterbitkan, namun proses pengukurannya sudah mulai berjalan dan akan berakhir pada akhir bulan Oktober 2023. Terkait pengukuran PTSL tahap kedua, saat ini sudah ada sekitar 18 ribu bidang tanah yang sudah dilakukan pengukuran.
Baca Juga: Kasus Penganiayaan Siswa PSHT Komisariat UNP, Polisi Sebut Empat Terduga Pelaku
Menurut Ferry, pada tahap kedua PTSL ini, pihaknya sangat realistis. Pada akhir tahun 2023, ditargetkan agar setidaknya 46.760 bidang tanah sudah tersertipikasi maka target PTSL tahap kedua akan dikebut akhir tahun nantinya.
