Pemerintahan

Sawah Produktif 21 Hektare di Kabupaten Tulungagung Terdampak Tol Kediri-Tulungagung

SANTOSO
  • Selasa, 7 November 2023 | 20:58
Salah satu lahan sawah produktif di Kabupaten Tulungagung yang terdampak pembangunan Tol Kediri – Tulungagung. (isal/memo)

Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Imbas pembangunan proyek strategis nasional (PSN) tol Kediri - Tulungagung membuat puluhan hektare lahan sawah produktif di Tulungagung yang terdampak. Namun untuk mencari lahan pengganti dengan kondisi sepadan tampaknya sulit dilakukan di Tulungagung.

Baca Juga: Jelang Kompetisi Liga 3 Jatim, Persedikab Kediri Agendakan Uji Coba Tandang

Kabid Sarana, Dinas Pertanian (Disperta) Tulungagung, Edi Purwo Santoso mengatakan, sebagai contoh lahan persawahan di Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung yang terdampak pembangunan tol tergolong lahan produktif

Pasalnya, pada lahan sawah tersebut memiliki Indeks Pertanaman (IP) 300 yang mana memiliki ciri-ciri masa tanam tiga kali dalam setahun. Selain itu, lahan dengan IP 300 memiliki tingkat produktivitas yang mencapai 7 ton perhektar. 

Baca Juga: Apel Tanggap Darurat, Gubernur Jatim Ingatkan ini di Musim Hujan

“Jadi tidak semua lahan pertanian di Tulungagung memiliki ciri-ciri semacam itu. Kira-kira hanya ada 16 ribu hektare yang tingkat produktivitas tinggi seperti itu,” kata Edi Purwo Santoso, Selasa (7/11/2023).

Berdasarkan data miliknya, ungkap Edy, total ada sebanyak 21 hektare lahan pertanian di Tulungagung yang menjadi korban pembangunan jalan Tol Kediri-Tulungagung. Pihaknya tentu meminta agar pemrakarsa proyek mengganti dengan kualitas lahan yang sama.

Baca Juga: Ekskavasi Situs Kuno Kelurahan Karangtengah Kota Blitar, Arkeolog BPK Wilayah XI Jatim Temukan Ini

Hal itu menyangkut keberlangsungan produktivitas pada sektor pertanian di Kabupaten Tulungagung. Namun, opsi pengganti dengan kualitas yang sama akan sangat sulit dicari. 

“Kalau warga yang sawahnya terdampak dan ingin mencari lahan untuk tukar guling dengan kualitas sama, mungkin bisa mencari lahan yang sudah kita cadangkan dalam cadangan pertanian pangan berkelanjutan (LPC2B), itupun totalnya mungkin hanya 1.000 hektare,” pungkasnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya