Peristiwa

Sebanyak 14 Desa di Trenggalek Mengalami Kekeringan dan Krisis Air Bersih

SANTOSO
  • Kamis, 5 Oktober 2023 | 20:42
Petugas saat mendistribusikan bantuan air bersih. (angga/memo)

Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Puncak musim kemarau mengakibatkan kekeringan di Kabupaten Trenggalek semakin meluas. Hingga saat ini tercatat sebanyak 14 desa di 7 kecamatan di Bumi Menak Sopal terdampak kekeringan sehingga mengakibatkan warga kesulitan air bersih. Jumlah itu mengalami perluasan jika dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga: Harga Beras Mediun Tertinggi Kedua se-Jatim, Ini Kata Bupati Trenggalek

“Sebelumnya 9 desa dari 6 kecamatan, per 4 Oktober ada sebanyak 14 desa di 7 kecamatan terdampak kekeringan,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, Kamis (5/10).

Kekeringan terparah, lanjut Triadi, dialami oleh Kecamatan Panggul. Ada beberapa titik di lima desa yang terdampak kekeringan, yaitu Desa Ngrencak, Banjar, Besuki, Depok dan Karangtengah.

Baca Juga: Dua Minggu Sakit, Laki-laki asal Kutoanyar Tulungagung Tewas di Rumah Kos

Kemudian disusul dua desa di Kecamatan Suruh, yaitu Desa Mlinjon dan Desa Suruh, serta Desa Prambon dan Ngepeh di Kecamatan Tugu.

Selain itu, daerah lainnya terdampak kekeringan merujuk data Pusdalops BPBD Trenggalek adalah Desa Jatiperahu Kecamatan Karangan, Desa Bogoran Kecamatan Kampak, Desa Tanggaran Kecamatan Pule, Desa Cakul Kecamatan Dongko dan Desa Ngulungwetan Kecamatan Munjungan.

Baca Juga: Terperosok Lubang Galian, Pemotor asal Kediri Tewas Terbentur Bodi Ekskavator

“Wilayah Kecamatan Panggul menjadi wilayah terdampak kekeringan terbanyak,” imbuhnya.

Untuk menanggulangi kekeringan itu, pihaknya bersama unsur terkait lainnya telah melakukan droping air bersih secara berkala sejak September 2023 lalu. Pengiriman air bersih disesuaikan dengan jangkauan wilayah terdampak kekeringan serta armada yang dapat mengaksesnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya