Ekonomi

Musim Haji, Perajin Manik-manik Desa Plumbon Gambang Jombang Raup Untung Berlipat

SANTOSO
  • Rabu, 7 Juni 2023 | 17:29
Proses pembuatan kerajinan manik-manik di tempat Nur Wachid. (ist) (Koran Memo)


Jombang, SEJAHTERA.CO - Musim ibadah haji membawa keuntungan tersendiri bagi kalangan perajin manik-manik. Seperti yang dialami Nur Wachid, perajin manik-manik asal Desa Plumbon Gambang Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Libur Panjang Cuti Bersama, Keberangkatan Penumpang Terminal Gayatri Tulungagung Naik 20 Persen

Ia mengaku, dalam momen haji ini permintaan kerajinan manik-manik di tempatnya mengalami kenaikan. Bahkan menurutnya, keuntungan yang didapat berkali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Para pemesan memilih manik-manik sebagai oleh-oleh haji.

"Kalau musim haji seperti ini memang banyak pesanan berupa tasbih dan gelang. Biasanya sehari itu membuat 100 biji tasbih. Karena permintaan meningkat ya sehari bisa 300," katanya, di sela proses pembuatan tasbih maupun kerajinan lainnya sembari dibantu sejumlah pekerjanya, Rabu (7/6).

Tidak hanya lokal Jombang, Nur Wachid menyebut jika pesanan juga datang dari berbagai daerah bahkan tembus mancanegara.

Baca Juga: Berhenti 5 Tahun, IPLT Kabupaten Tulungagung Segera Dioperasikan

Wachid menambahkan, bahan utama dari kerajinan ini salah satunya memanfaatkan limbah kaca yang banyak orang membuangnya begitu saja. Namun baginya, pecahan kaca tersebut disulap jadi kerajinan yang bernilai.

Pecahan kaca tersebut mulanya dilakukan pembakaran. Setelah kaca meleleh kemudian dilakukan proses pemanasan kembali dengan suhu di atas 200 derajat celcius, hingga menjadi adonan. Kemudian dilakukan pewarnaan dan dibentuk layaknya tiang kecil yang memanjang.

Selanjutnya ke tahap pemotongan dengan ukuran kecil-kecil. Setelah itu dilanjutkan ke tahap pembersihan yang ketika usai, siap dirangkai menggunakan benang khusus menjadi tasbih, kalung, gelang dan lain sebagainya. Kemudian berlanjut ke tahap pengemasan yang sesuainya siap dikirim ke pelanggannya.

Baca Juga: Jaga Kesehatan dan Tidak Memfosir Ibadah, Wali Kota Probolinggo Lepas 167 JCH

Untuk harga tasbih atau gelang manik-manik buatannya cukup bervariasi. Mulai dari harga Rp 20 ribu hingga jutaan rupiah. Semua bergantung model dan tingkat kerumitan pembuatannya.

"Untuk oleh-oleh biasanya yang harga Rp 20 ribuan. Kalau tertinggi tak ternilai harganya, menyesuaikan permintaan pelanggan," tuturnya.

Sedangkan untuk motifnya juga beragam. Ada yang bercorak budaya jawa, kalimantan dan lain sebagainya.

Baca Juga: Bupati Trenggalek Lantik 7 Pejabat Tinggi Pratama

"Biasanya kami kirim ke Amerika dan Afrika Selatan karena peminatnya di sana cukup tinggi. Alhamdulillah pemesanan di musim haji ini jadi berkah lah bagi kami," bebernya.

Untuk keuntungan yang didapat juga mengalami peningkatan. Seperti yang disebutkan dari biasanya setiap bulan Rp 30 juta rupiah, kian meningkat jadi sekitar Rp 50 an juta rupiah bahkan bisa lebih.

Baca Juga: Yayasan Museum HAM Munir Somasi Pemkot Batu

"Peningkatannya hampir 100 persen, ya biasanya 30 juta sekarang hampir dua kali lipatnya. Dibandingkan tahun-tahun kemarinnya pas musim pandemi, jauh," tutupnya. (st2/ag)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya

google.com, pub-7374933357971941, DIRECT, f08c47fec0942fa0