Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Harga beras di Kabupaten Tulungagung terus merangkak naik membuat pemerintah kabupaten (Pemkab) Tulungagung berencana menggelar operasi pasar.
Baca Juga: Pengidap Hipertensi di Kabupaten Blitar Tembus 5.712 Pasien, Ini Salah Satu Penyebabnya
Nantinya pada operasi tersebut, pemerintah akan mengeluarkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tulungagung, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung, Agus Suswantoro mengatakan, pihaknya saat ini sudah memantau terjadinya fenomena kenaikan harga beras yang terus naik sejak 20 hari terakhir.
Baca Juga: Janda Muda Ponorogo Dua Kali Masuk Penjara, Ternyata Tergiur Keuntungan ...
Hanya saja, kenaikan harga beras di pasaran tersebut dipastikan bukan karena terjadi kelangkaan beras di Kabupaten Tulungagung. Bahkan pihaknya saat ini memastikan jika stok beras di Kabupaten Tulungagung aman baik itu stok beras di pasaran maupun cadangan beras untuk bencana.
“Stoknya sejauh ini aman, Kabupaten Tulungagung tidak terjadi kelangkaan beras, bahkan stok di pasaran atau bahkan cadangan beras untuk bencana juga melimpah,” kata Agus Suswantoro, Senin (4/9).
Baca Juga: Pasca Diputus Pailit, Pencairan Pesangon Buruh Rokok di Kota Blitar Tunggu Aset Perusahaan Terjual
Adanya fenomena kenaikan harga beras ini, DKP berencana untuk menggelar operasi pasar maupun gerakan pasar murah untuk menangani kenaikan harga beras tersebut. Hanya saja, pelaksanaan dua kegiatan tersebut dilakukan dengan skala kecil terlebih dahulu sesuai anggaran.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait kegiatan tersebut. Nantinya, pihak Bapanas akan meluncurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang mana itu beras medium.
