Kalau melihat kondisi harga gula pasir yang semakin “pahit” seperti ini, Pendik pun harus berhati-hati menawarkan pada pelanggan atau konsumennya.
Toko pracangan atau toko kelontong yang menjadi langganannya, diberi tahu lebih dulu agar tidak kaget. “Pak atau Bu, hari ini gula pasir naik ya…,” ujar Pendik.
Pemilik toko pracangan lalu akan menginformasikan kepada konsumen atau emak-emak yang biasa belanja gula pasir.
Baca Juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Yuda Anggara, Korban Jatuhnya Pesawat di Pasuruan
“Biasanya, emak-emak kalau diberi tahun secara mendadak tentang harga yang naik akan uring-uringan,” ujarnya.
Karena, tambah dia, kalau harga gula pasir terus naik seperti ini, juga agak sulit menentukan harga.
“Ambil untung secara normal, misalnya Rp 500 hingga Rp 1.000 perkilogram rasanya kok berat. Jadi ya terpaksa kerja bakti (impas) dulu,” jelasnya.
Baca Juga: KPU Trenggalek Terima 5.000 Bilik Suara Pemilu 2024, Sisanya Dikirim Bertahap
Sementara pemilik toko pracangan atau toko kelontong dengan harga gula pasir Rp 162.500 perbal atau Rp 16.250 perkilogram dan Rp 130.500 perbal atau Rp 13.500 perkilogram juga akan menyesuaikan.
Harga gula pasir yang trep menjadi Rp 17.500 perkilogram dan yang non trep menjadi Rp 14.500 perkilogram.