Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok (Bapok) di Kabupaten Tulungagung membuat pemerintah segera bertindak menggelar operasi pasar. Hal itu dilakukan untuk menstabilkan harga bapok yang melonjak naik utamanya harga beras.
Baca Juga: Dapat Jadwal Khusus, Tes PPPK Kabupaten Ponorogo Diikuti 1.818 Peserta, Ini Kata BKPSDM
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung, Dewi Brahmawati mengatakan, baru saja menggelar operasi pasar untuk masyarakat umum di halaman kantor Disperindag, Kamis (9/11/2023).
Operasi pasar ini, sebenarnya tidak hanya digelar hari ini saja tetapi, secara berkala selama dua bulan terakhir. Adapun lokasi pelaksanaan operasi pasar berpindah agar merata diakses masyarakat.
Baca Juga: Masalah Sampah Terus Dicari Solusinya, Pj Wali Kota Batu: Kelurahan Jadi Ujung Tombak
“Operasi pasar yang dilaksanakan di halaman kantor Disperindag baru kali ini, tetapi selama dua bulan ini kami juga menjalankan operasi pasar di setiap pasar tradisional,” kata Dewi Brahmawati, Kamis (9/11/2023).
Pelaksanaan operasi pasar ini, jelas Dewi, dilakukan untuk menekan atau menstabilkan harga bapok yang melonjak naik selama beberapa waktu terakhir. Utamanya seperti harga beras dan cabai yang mana kedua bapok tersebut harganya sempat melambung tinggi.
Baca Juga: Droping Air Bersih Terus Berlanjut ke Desa Ponggok Mojo Kabupaten Kediri
Dalam operasi pasar, harga beras medium jenis Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan SPHP dengan berat 10 kilogram dijual dengan harga Rp 104 ribu. Sedangkan untuk minyak goreng merek Minyakita dijual dengan harga Rp 13 ribu perliter.