5. Perasaan Marah dan Amarah:
Marah adalah reaksi emosional yang wajar. Istri mungkin merasa marah terhadap suami, dirinya sendiri, atau bahkan orang ketiga yang terlibat dalam perselingkuhan.
6. Perasaan Patah Hati:
Perselingkuhan dapat menyebabkan rasa patah hati yang mendalam. Istri merasa kehilangan keintiman dan keamanan dalam hubungan mereka.
7. Kecemasan dan Ketidakamanan:
Istri mungkin merasa cemas tentang masa depan dan ketidakamanan dalam hubungan mereka.
Kepercayaan yang telah hilang dapat membuatnya merasa rentan dan takut untuk membuka diri lagi.
Baca Juga: Lima Tugu Perguruan Silat Dibongkar, Kasus Bentrokan di Tulungagung Menurun
8. Konflik Emosional:
Konflik emosional antara rasa cinta yang masih ada dan perasaan sakit dan marah bisa menjadi pemandangan yang sulit dihadapi. Istri mungkin merasa terjebak antara ingin memperbaiki hubungan dan rasa sakit yang dialaminya.
9. Kesulitan Mempercayai Lagi:
Kesulitan dalam mempercayai suami kembali adalah tantangan utama. Setiap tindakan atau kata-kata dapat menjadi pemicu perasaan tidak percaya yang mendalam.
10. Kesulitan Mengelola Trauma Emosional:
Perselingkuhan menciptakan trauma emosional yang memerlukan waktu dan dukungan untuk diatasi.
Istri mungkin merasa sulit untuk mengatasi rasa sakit dan trauma yang disebabkan oleh perselingkuhan.
Baca Juga: Perbaikan Jembatan Plengkung, Jalur Tulungagung – Trenggalek Ditutup, Kendaraan Besar Dialihkan
