Blitar, SEJAHTERA.CO - Tren kenaikan kasus demam berdarah dengue atau DBD, ikut mempengaruhi permintaan darah trombosit. Darah trombosit digunakan untuk menyuplai kekurangan darah akibat terkena DBD.
Baca Juga: Persedikab Rencanakan Uji Coba Lawan Tim Liga 1, Ini Kata Muslim Habibi
Berdasarkan data di PMI Kota Blitar,, dalam dua bulan di 2024 ini permintaan darah melonjak. Pada Januari total permintaan sebanyak 59 kantung darah trombosit. Sementara pada Februari ada permintaan 85 kantung.
Jumlah itu meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Rata-rata hanya hanga sekitar 30 kantung. "Bahkan pada pertengahan Maret ini saja sudah ada permintaan 38. Padahal ini masih pertengahan," kata Sekretaris Unit Donor Drah PMI Kota Blitar, Eko Hariyanto, Selasa (12/3).
Baca Juga: Ramadan THM Wajib Tutup, Bupati Sugiri Sancoko: Waktunya Tobat
Dia mengatakan meski belum bisa dikatakan pasti, namun tren kenaikan permintaan darah salah satunya karena adanya kasus DBD. Di mana pasien DBD kerap membutuhkan suplai darah. Dan PMI sendiri sudah memprediksi ketika musim hujan tiba, bakal dibarengi dengan permintaan darah.
Untungnya selama ini tak kesulitan memenuhi permintaan karena persediaan mencukupi. Apalagi PMI Kota Blitar juga kerap melayani permintaan darah untuk warga di luar Kota Blitar, seperti Kabupaten Blitar. "Persediaan mencukupi dan aman. Ada 297 kantung," katanya.
Baca Juga: Jembatan Dawuhan Mangkrak, BPBD Kabupaten Blitar: Pembangunan Dilanjut Tahun Ini
Pria ramah ini menambahkan untuk memenuhi tingginya permintaan darah, PMI gencar sosialisasi. Salah satunya dengan menggelar aksi donor darah di sejumlah kegiatan. Meski Ramadan tetap turun ke lapangan, hanya saja jadwalnya tak tentu.
Selama ini selain turun ke lapangan, juga melayani pendonor yang datang ke PMI. "Untuk pendonor yang rutin ke PMI tetap ada. Maka dari itu jangan sungkan sumbangkan darah untuk sesama," harapnya.
