Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Pasar Hewan di Tulungagung dilakukan pengawasan ketat untuk mencegah adanya hewan ternak yang sakit. Itu karena terjadi peningkatan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada beberapa wilayah di Jawa Timur (Jatim).
Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Tulungagung, Tutus Sumaryani mengatakan, saat ini terjadi peningkatan kasus PMK pada beberapa wilayah di Jatim. Peningkatan tersebut bahkan sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.
Bahkan diketahui jika peningkatan temuan kasus PMK ini juga terjadi di daerah tetangga, yakni Kabupaten Kediri. Hal ini membuat Disnakeswan Tulungagung bertindak untuk melakukan antisipasi agar tidak ada temuan PMK di Tulungagung.
Baca Juga: Dugaan Bullying Mengakibatkan Santri Tewas, Keluarga dan Tim Hotman 911 Datangi Polres Kediri Kota
“Tidak hanya di Kabupaten Kediri, ada beberapa wilayah lain seperti di Lumajang dan beberapa wilayah lainnya,” kata Tutus Sumaryani, Senin (4/3/2024).
Sebagai langkah antisipasi, ungkap Tutus, pihaknya kembali melakukan pengawasan lalu lintas ternak di Kabupaten Tulungagung utamanya wilayah perbatasan dan Pasar Hewan. Pasalnya, lokasi tersebut kerap menjadi tempat datangnya hewan ternak dari luar kota.
Sedangkan penyebab munculnya kembali kasus PMK pada beberapa wilayah di Jatim sendiri dikarenakan masih ada beberapa hewan ternak yang belum mendapat vaksin PMK. Hal itu membuat hewan ternak yang belum mendapat vaksin PMK itu rawan terserang PMK.
“Kami juga menghimbau agar peternak tidak mendatangkan hewan ternak dari luar kota dahulu, terutama pada wilayah yang kembali ditemukan kasus PMK,” ungkapnya.