Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Muchammad Nur mengatakan, berdasarkan keterangan dari keluarga korban, awalnya pada Sabtu (18/11/2023), korban mengikuti latihan pencak silat di sekolahnya. Setibanya korban di rumah usai latihan, korban justru mengeluhkan sakit pada punggung bagian bawahnya terasa dan tidak nyaman saat beraktivitas.
Baca Juga: Harga Jagung Tak Stabil, Ini Kata Petani
Mendapati keluhan itu, keluarga korban memberikan obat pereda nyeri. “Keluarga korban sempat berupaya memberikan obat pereda nyeri, tetapi tidak mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh korban,” kata AKP Muchammad Nur, Kamis (23/11/2023).
Kemudian, korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Era Medika Ngunut untuk mendapat penanganan medis. Kondisi korban semakin memburuk lantaran nyeri yang dirasakan semakin parah hingga tidak nafsu makan.
Baca Juga: Kebut Jalan Cor Beton Desa Jong Biru
RS Era Medika melakukan pemeriksaan dalam dengan rontgen dan diketahui tulang belakang korban mengalami bengkok. Sehingga diyakini hal itulah yang menyebabkan korban mengalami rasa nyeri pada punggungnya.
“Selama dirawat, korban sempat sakit, tetapi akhirnya meninggal dunia. Karena korban tidak punya riwayat penyakit, keluarga korban melaporkan kasus ini ke Polres Tulungagung,” pungkasnya.
Baca Juga: Invasi Militer Israel, Belasan Ribu Santri Ponpes Tebuireng Jombang Doakan Rakyat Palestina
Sememtara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah mengatakan, sudah mendapat izin dari keluarga korban untuk melakukan autopsi melalui Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUD dr Iskak.
Proses autopsi mengungkap penyebab pasti kematian pelajar yang sebelumnya mengikuti latihan pencak silat, Sabtu (18/11/2023). Setelah proses autopsi, petugas mendapati adanya beberapa luka di bagian dalam tubuh korban yang berakibat fatal.