Kediri, sejahtera.co - Wali Kota Kediri melakukan diskusi bersama pihak terkait untuk membahas detail engineering design (DED) ruang terbuka hijau Alun-alun Kota Kediri, Rabu (5/10). Mengawali diskusi, Andra Matin yang telah ditunjuk sebagai arsitek memaparkan desain yang dibuat saat diskusi.
Soal pembangunan Alun-alun Kota Kediri yang rencananya mulai 2023 mendatang, Wali Kota Kediri menekankan agar mengembalikan fungsi alun-alun seperti sedia kala. Pada dasarnya alun-alun ini merupakan tanah lapang yang bisa digunakan warga untuk bermain secara lepas tanpa ada sekat-sekat yang menghalangi.
“Kami ingin mengembalikan fungsi alun-alun seperti sedia kala. Anak-anak bisa bermain di sana dan banyak aktivitas yang bisa dilakukan di alun-alun. Kita menggandeng arsitek Andra Matin untuk mendesain ulang alun-alun ini,†ujar pria yang biasa disapa Mas Abu ini.
Dia menambahkan, sesuai dengan usulan yang diterimanya, masyarakat menginginkan alun-alun tidak bersekat. Sehingga alun-alun bisa menjadi pengganti halaman bagi masyarakat melepas penat. Karena sebagian besar masyarakat Kota Kediri juga tidak memiliki halaman yang luas.
Selain itu, alun-alun yang dianggap gerbang selamat datang di Kota Kediri, diharapkan bisa menarik perhatian para pengunjung. Juga memberikan kesan yang baik desainnya harus diubah lebih menarik lagi.
“Kami siapkan alun-alun ini jadi public space yang layak. Memang alun-alun ini tidak luas tapi kami desain tanpa sekat dan sedikit miring untuk menutupi bangunan di sisi utara. Jadi bangunannya tidak menonjol dan kesannya kita punya alun-alun yang luas,†ujarnya.
Merujuk pada desain yang telah dibuat, sudah disediakan tempat khusus untuk PKL berjualan. Area tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menjual produknya. “Nanti akan kami bahas lagi lebih detailnya. Intinya alun-alun ini harus dijaga bersama-sama tidak hanya Satpol PP namun juga warga,†ungkapnya.
Sementara itu, arsitek Andra Matin mengungkapkan, desain alun-alun Kota Kediri ini sesuai dengan konsep yang diminta yakni kembali ke fungsinya. Alun-alun dibuat tanpa pagar dan alasnya dibuat miring.
Penempatan PKL akan berada di sebelah utara, penempatan ini memikirkan keberadaan Masjid Agung juga. Rencananya, atap dari setiap bangunan ini akan dibuat seperti gunung, terinspirasi dari gunung di sekitar Kediri.
