Pemerintahan

Kejar Target Keberhasilan Pengobatan TBC, Kota Kediri Kurang 7,5 Persen Lagi

SEJAHTERA
  • Kamis, 9 November 2023 | 19:26
Dinas Kesehatan mengadakan rakor agar target pemerintah pusat terkait penanganan TBC tercapai. (diskominfo)

Kediri, SEJAHTERA.CO - Capaian keberhasilan pengobatan Tuberkulosis (TBC) di Kota Kediri pada tahun 2022 hanya mencapai 82,5 persen dari target yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI sebesar 90 persen.

Karena hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri menyelenggarakan rapat koordinasi (Rakor) antar lintas sektor demi meningkatkan keberhasilan pengobatan TBC di Kota Kediri.

Baca Juga: Usai Dilantik, Pj Walikota Zanariah Lanjutkan Roda Pemerintahan Kota Kediri

Rakor yang diselenggarakan pada Kamis (9/11) bertempat di Hotel Lotus Garden tersebut diikuti 60 peserta diantaranya, dari perwakilan OPD di lingkungan Pemkot Kediri, Puskesmas, dan perwakilan dari sekolah di Kota Kediri.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Muhammad Fajri Mubasysyir mengatakan, Indonesia menempati peringkat kedua setelah India, yakni dengan jumlah kasus 969 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Baca Juga: Penjelasan Capaian Program, Pj Wali Kota Kediri Berharap Kepala OPD Aktif Berkomunikasi

Sementara itu pada tahun 2022, pihaknya menemukan 1214 kasus baru yang menjadikan Kota Kediri tertinggi di Jawa Timur. “Kalau di Kota Kediri tiap tahun Dinkes menemukan tidak kurang 1000 kasus baru. Tahun 2022 saja kita menemukan 1214 kasus baru dan yang tertinggi se-Jatim,” ungkapnya.

Menurut Muhammad Fajri, Pemkot Kediri saat ini memang berupaya untuk menemukan sebanyak - banyaknya kasus baru masyarakat yang terkena TBC agar dapat segera ditangani dan diobati. Namun angka keberhasilan pengobatan TBC masih belum mencapai target dari yang ditentukan karena berbagai faktor salah satunya kepatuhan masyarakat dalam pengobatan.

“Masyarakat yang terpapar TBC masih banyak yang kurang patuh dalam pengobatan. Banyak yang tidak sabar dalam pengobatan, karena proses pengobatan dilakukan selama 6 bulan agar sembuh,” ucapnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya