Ngawi, SEJAHTERA.CO - Krisis air bersih kerap dirasakan masyarakat Desa Cantel Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi, hampir di setiap memasuki musim kemarau.
Baca Juga: Serahkan Batuan Modal DBHCHT, Wali Kota Kediri Ajak UMKM Kembangkan Usaha
Pasalnya, daerah ini tidak memiliki cukup tandon untuk stok ketersediaan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Lantaran hampir tiga bulan tak kunjung diguyur hujan, warga mulai resah akan krisis air bersih karena debit sumur setempat yang mulai mengering. Terlebih, minimnya tandon air bersih membuat masyarakat kebingungan terkait pemenuhan kebutuhan air bersih.
Baca Juga: Peringati Pekan Menyusui Sedunia, Ketua TP PKK Kota Kediri Sampaikan Pentingnya Asi Ekslusif
Sri Wahyuni, salah satu warga setempat, mengaku saat ini masyarakat harus rela meminta air bersih kepada tetangga yang sumurnya masih berair guna memenuhi kebutuhan. Bahkan, jika kondisi sudah parah warga setempat biasanya membuat lubang di pinggir sungai untuk mengambil air bersih.
“Kalau sumur mengering, biasanya minta ke tetangga yang sumurnya masih mengeluarkan air terlebih dahulu. Kalau sudah parah, baru membuat lubang di pinggir kali untuk kita ambil airnya,” ungkapnya, Senin (14/8).
Baca Juga: Peringati HUT ke-78 Republik Indonesia, Wali Kota Kediri Mlaku Bareng Warga Kelurahan Dermo
Hingga kini, masyarakat setempat sebenarnya sudah beberapa kali menerima bantuan air bersih dari berbagai pihak. Akan tetapi pemanfaatannya belum merata, lantaran satu tandon air bersih berkapasitas 600 liter akan ludes hanya dalam waktu tiga sampai lima hari.