Ponorogo, SEJAHTERA.CO - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober, selalu diperingati oleh Pemkab Ponorogo dengan menggunakan pakaian ala santri.
Baca Juga: Tekan Stunting, Sebanyak 1.335 KPM Kota Blitar Terima Bantuan Telur dan Daging ayam dari Bapanas
Seperti halnya tahun ini, mulai tanggal 16 hingga 24 Oktober seluruh ASN dan masyarakat Ponorogo dihimbau menggunakan pakaian ala santri.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan menggunakan pakaian ala santri merupakan apresiasi atas keberadaan kaum santri, yang juga ikut berperan berjuang memerdekakan bangsa Indonesia. Apalagi Ponorogo juga menjadi salah satu kota santri di Jawa Timur.
Baca Juga: Sayangi Kucing dan Anjing serta Hindari Sebaran Penyakit Rabies, Ini Imbauan DKPP Kota Blitar
“Santri sudah ada sebelum Indonesia merdeka, mereka juga berjuang untuk Indonesia bersama kiai maka kita tinggal melanjutkan perjuangan itu,” ungkap Sugiri Sancoko kepada wartawan, Senin (16/10/2023).
Selama sembilan hari kedepan laki-laki menggunakan sarung, baju muslim serta menggunakan peci. Sedangkan untuk para wanita menggunakan pakaian muslimah. Bagi yang beragama non muslim menyesuaikan
Baca Juga: Trenggalek Deklarasi Damai Jelang Pelaksanaan Pilkades, Mas Syah: Jangan Sampai Terpecah Belah
“Ini agar nilai-nilai menjadi santri bisa dirasakan semua lapisan masyarakat, anak cucu kita juga akan tahu tentang budaya ini,” beber Sugiri.