Peristiwa

Dilanda Kekeringan, Ratusan Warga Desa Pojok Klitih Jombang Mengais Air Bersih di Kubangan

SANTOSO
  • Selasa, 24 Oktober 2023 | 20:39
Warga mengais air bersih dari kubangan air yang ada di sungai desa setempat yang kondisinya mengering. (Koran Memo)

Jombang, SEJAHTERA.CO - Akibat kemarau panjang, warga Desa Pojok Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, kesulitan air bersih. Untuk memperoleh air bersih, ratusan warga terpaksa mengais air bersih dari kubangan air di sungai yang mengering.

Baca Juga: Jelang Persik Kediri vs Persebaya Surabaya, Aliansi Terima Laporan Tiket Palsu

Suci Rahmawati (32), salah warga Dusun Tondowesi, mengungkapkan jika sejak awal Oktober, warga mengalami kesulitan mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Salah satu solusinya menggali kubangan sungai hingga keluar airnya.

"Orang sini cari air dengan menggali di sungai (membuat kubangan air, red), buat cuci baju. Kalau mandi ya cari di tandon air, kalau gak ada ya ambil di sungai untuk dibawa pulang," beber Suci pada awak media, Selasa (24/10/2023) siang.

Baca Juga: Sosialisasikan ‘Pesenam Cilik’ pada Guru PAUD Kota Kediri, Lahirkan Generasi Sehat, Cerdas, dan Berkarakter

Selain itu, Suci mengaku jika warga juga bergantung dari suplai air bersih dari pemerintah Kabupaten Jombang. Pasokan air itu, sambung Suci datang dua hari sekali, dan sebanyak 2 tangki air.

Namun ia mengaku pasokan air bersih itu masih dirasa warga kurang, sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga mengais air dari kubangan air yang ada di sungai yang mengering.

Baca Juga: Hari Terakhir Gerakan Pangan Murah, Diadakan di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto

"Air kiriman dari Jombang datang dua hari sekali, itu gak cukup mas. Kalau gak cukup ya nyari di sungai mas, menggali," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sungai yang ada di Desanya, sudah mengering sejak beberapa bulan yang lalu. Sehingga warga harus menggali untuk mendapatkan air bersih.

"Sudah kering sungainya. Sejak Juli kemarin. Ya air dari sini menggali terus dibawa pulang buat mandi 4 orang di rumah," tuturnya.

Baca Juga: Berkas Lengkap, Kurir Sabu Dilimpahkan Kejaksaan Negeri Kabupaten Kedir

Sementara itu, Kepala Desa Pojok Klitih, Siti Roaini (42) membenarkan kekeringan yang melanda desanya, lantaran kemarau panjang.

"Kekeringan per dua minggu ini, ada di Dusun Tondowesi. Sebatas kekeringan yang diakibatkan kemarau panjang. Dan semua dusun bisa dikondisikan air bersihnya, tapi untuk di Dusun Tondowesi untuk konsumsi airnya bisa, tapi masih kurang mencukupi, untuk setiap harinya," ujarnya.

Baca Juga: Berkas Pembunuhan Anak Kandung Dikembalikan, Jaksa Minta Penyidik Memperdalam Kasus

Ia merinci, ada ratusan warga yang terdampak kekeringan di Dusun Tondowesi. "Kalau yang terdampak itu, 300 jiwa, ada 115 KK (kepala keluarga)," tuturnya.

Ia pun menyebut untuk bertahan hidup, warga biasanya bergantung dengan suplai air bersih, dan ada juga warga yang mencari air bersih di kubangan air di sungai yang kondisinya mengering.

Baca Juga: Edarkan Sabu Lagi, Residivis Lamongan Dibui Lagi

"Sebelumnya itu ada Pamsimas, tapi untuk saat ini, ya mungkin karena kekeringan yang terlalu panjang, sehingga Pamsimasnya airnya tidak keluar," kata Siti.

"Upaya Desa ya, memang kita memerlukan bantuan dari BPBD. Dan alhamdulilah dua hari sekali ada droping. Satu kali kirim dua tangki. Satu tangkinya 5000 liter jadi ada 10.000 liter dan insyaallah mencukupi," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Pungli PTSL Desa Sawoo Ponorogo, Tersangka Segera Diumumkan

Ia menegaskan tahun ini, kemarau yang terjadi cukup panjang sehingga warga Dusun Tondowesi, kekurangan air bersih.

"Ya tahun ini kemarau panjang. Tapi masyarakat untuk konsumsi (kebutuhan air bersih) cukup, tapi masih kurang. Ya karena kemaraunya parah," tuturnya.

Baca Juga: Tak Pakai Helm, Pemuda Ponorogo Tewas Tabrak Bahu Jalan

Ia juga membenarkan bila warga mencari air bersih di sungai dengan cara menggali. Meskipun waktu yang dibutuhkan untuk mengais air cukup lama.

"Iya (mengais air bersih) dengan cara membuat bendungan di sungai. Cuman lama karena di situ ada sumbernya," pungkas Siti.

Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya