Wisata

Menengok Falsafah Adat Metri di International Durio Festival Trenggalek, Bupati Trenggalek: Sarana Promosi juga Berbagi

SANTOSO
  • Selasa, 23 April 2024 | 09:44
Kegiatan adat metri di international durio festival. (angga/Sejahtera.co)

Kegiatan itu, lanjut Mas Ipin sengaja dikemas dalam ragam kegiatan. Di antaranya adalah kirap tumpeng, durio trail run, penanaman, dan peresmian tugu durian, pameran hasil bumi hingga pelatihan manajemen wisata berkelanjutan dan digitalisasi produk.

Selain menjaga ada istiadat, Mas Ipin ingin kegiatan itu juga memberikan dampak keberlanjutan bagi perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Polres Malang Ungkap Pabrik Narkoba Rumahan, Diracik Oleh Tersangka Secara Otodidak

“Untuk itu kami ucapkan terima kasih sekali bisa terselenggara. Harusnya Ramadan kemarin, tapi karena panen raya bertepatan Ramadan, akhirnya agak mundur,” ujarnya.

Tak hanya mengenalkan ragam jenis durian yang dimiliki Trenggalek. Kegiatan itu sekaligus mengulas berbagai olahan jenis durian lewat berbagai pelatihan-pelatihan. Optimalisasi produk itu untuk mempromosikan ragam-ragam produk olahan durian Trenggalek, salah satunya adalah pasta durian.

Baca Juga: Pemuda Asal Tulungagung, Mohammad Shofiullah, Sukses Jadi Pelatih Badminton di India dan Mencoba Peruntungan di China

“Kemarin beberapa sudah ada yang berusaha membuat pasta durian, karena minuman-minuman seperti es itu yang menggunakan pasta durian juga banyak sehingga banyak permintaan. Semoga yang kualitas bagus bisa kita kirim keluar kota dan lain sebagainya, sedangkan yang kualitasnya kurang bisa kita bikin untuk flavor dan sebagainya,” pungkasnya. 

Untuk diketahui, Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu produsen durian. Bahkan Kabupaten Trenggalek dinobatkan sebagai hutan durian terbesar se-Asia Tenggara dengan luasan total mencapai 650 hektar.

Reporter  : Angga Prasetya

Editor      : Dhita Septiadarma

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya