Ekonomi

Kades Kepatihan Temukan Data Penerima Bantuan Sudah Pindah Domisili

SEJAHTERA
  • Selasa, 20 September 2022 | 00:00

Yakni dengan memberikan bantuan kepada warga yang belum pernah menerima sama sekali agar ada pemerataan.

"Faktanya di Desa Kepatihan kemarin, pada waktu pemberian bantuan BLT BBM itu kurang lebih ada 20 kurang lebih KPM yang harus kita kembalikan, atau kita reject. Diantaranya ada yang meninggal, kemudian sudah pindah dan juga ada warga tidak diketahui keberadaannya," ungkap Erwin kepada Koran Memo, Senin (19/9) sore.

Secara akumulasi, kurang lebih sekitar 400 KPM atau KK yang seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Pihaknya sudah beberapa kali ya mengajukan hal ini kepada pak camat terus kemudian disampaikan kepada Kepala Dinas sosial agar data ini terverifikasi serta secara reguler.

"Artinya reguler itu tidak satu bulan sekali, ya dalam satu minggu misalnya ada TKS itu harusnya bisa kita update. Tapi pada kenyataannya sejak bulan Juli Agustus kemarin servernya sempat down dan tidak bisa update, jadinya sekarang data BLT BBM itu tidak valid, karena orang yang meninggal muncul. Padahal sebetulnya sudah kita update, namun tetap muncul nama barcode panggilan untuk menerima bantuan BLT BBM," tegasnya.

Dengan masih munculnya hal seperti ini, Kemensos juga harus mengetahui para meter yang dipakai bagaimana.

Erwin juga menerangkan, bahwa kemiskinan itu dinamis, dan mereka (Kemensos) seharusnya tidak bisa memakai data bulan yang lalu.

Karena yang terjadi hari ini, angka kemiskinan di wilayah Desa pada umumnya tidak pasti, sebab terkadang hari ini mampu besok bisa jadi tidak mampu.

"Persisnya dari data 20 warga yang tercatat masuk mendapatkan bantuan tersebut, 6 sampai 7 KPM ini sudah meninggal, berarti sisanya itu ada yang ada yang pindah dan tidak terdeteksi alamat keberadaannya," rinciannya.

Kades Kepatihan juga menyebutkan, ada sekitar seratus lebih yang mendapatkan bantuan BLT BBM. Ia berharap pemerintah harus segera melakukan perbaikan atau update setiap bulan supaya warga yang benar-benar kurang mampu bisa mendapatkan bantuan.

"Kami berharap masyarakat kurang mampu di Kepatihan bisa segera tercover, karena warga sangat terdampak harga BBM naik, pasti kebutuhan pokok sehari-hari juga naik," pungkasnya.(koranmemo.com)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya