Ekonomi

Bantuan Benih Padi Diajukan untuk Petani Gagal Panen

SEJAHTERA
  • Kamis, 20 Oktober 2022 | 00:00

Jombang, sejahtera.co – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Much Rony mengupayakan pengajuan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Jombang. Bantuan itu ditujukan pada para petani jagung gagal panen atau puso karena terdampak genangan air di wilayah kota santri.

Dari data Dispertan Jombang tercatat ada seluas 1.359,1 hektare pertanian masyarakat di 10 Kecamatan diwilayah Jombang yang terdampak intensitas hujan yang tinggi pada minggu kedua di bulan Oktober Tahun 2022. Adapun yang tergenang air, diantaranya tanaman Jagung, Garbis, dan Semangka.

“Dari luas ribuan hektar 3 lahan pertanian tersebut yang alami puso (gagal panen) akibat genangan air ini seluas 1.359,1 Ha. Antara lain, tanaman jagung tercatat ada 1.265 ha, sedangkan sisanya di tanaman Garbis seluas 78,1 ha, dan Semangka ada 16 hektar,” papar Kadispetan Jombang, Much Rony saat dihubungi wartawan, Selasa (18/10).

Pihaknya juga sudah merinci, selain seorang Petani Jagung di Dusun Cangkring , Desa Kedunglosari, Kecamatan Tembelang yang mengalami puso (gagal panen) karena ada sebagian tanaman persawahannya membusuk akibat genangan air. Ternyata di wilayah Kecamatan Tembelang yang terdampak tersebut juga dialami oleh petani Garbis yang berada di Desa Rejoso Pinggir.

“Dari 10 Kecamatan diwilayah Jombang terdampak genangan air atau banjir yang terbanyak dialami oleh petani di Kecamatan Sumobito ada 20 Desa. Sedangkan petani lainnya di Kecamatan Peterongan ada 14 Desa juga alami hal serupa, dan di Kecamatan Ploso terdampak ada 10 desa,” terangnya.

Dengan demikian, Dispertan Jombang akan membantu petani terdampak bencana itu dengan benih padi sebanyak 25 kilogram per hektare. Diharapkan batuan itu ditanam sekitar bulan November - Desember 2022.

“Melalui kegiatan pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian Kabupaten atau Kota TA 2022 Dinas Pertanian hanya mampu memfasilitasi bantuan berupa benih padi seluas 231 hektare. Sehingga untuk memfasilitasi petani terdampak bencana masih ada kekurangan 1.128 hektare,” jelasnya.

Dengan data tersebut, Kadispetan mengatakan, kebanyakan debit air melimpah di persawahan warga karena faktor musim hujan. Kemudian, untuk tanaman sekarang ini, dimusim hujan di Jombang, sudah musimnya tanaman jagung dan beberapa tanaman lainnya seperti melon dan semangka.

Rony juga menyebutkan, akan mengupayakan pengajuan bantuan benih padi untuk masa tanam musim hujan bagi petani terdampak bencana melalui dana CSR Jombang ke Bappeda Pemkab Jombang. Sel

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya