Ekonomi

Selama 32 Tahun Produksi Bolu, Usaha Turun Temurun, Pemasaran Hingga ke Luar Kota

SANTOSO
  • Sabtu, 13 Mei 2023 | 22:15
Proses produksi kue bolu yang dikelola Ari Wibowo (ist) (Koran Memo)

Baca Juga: Nanda Mei, Atlet Disabilitas Kota Kediri Bertekad Pertahankan Medali Asean Para Games

Reseller dari luar daerah tertarik untuk memasarkan kue bolu, hingga Ari pun mulai mendapatkan pesanan dari kawasan luar Magetan. Utamanya di wilayah Karesidenan Madiun.

“Sejak tahun 2005, kami sudah mulai kirim ke beberapa daerah lain di luar Magetan. Sampai kini, penjualan sudah sampai Yogyakarta, Sleman, Wonogiri, Surabaya. Dan tentunya di kawasan Karesidenan Madiun,” kata Ari.

Sampai kini, sudah ada 20 orang karyawan yang merupakan warga setempat. Sebelum pandemi Covid-19, produksi per harinya mencapai 3.000 bungkus.

Baca Juga: Disambut Yel-yel dari Penggemar, Hati Suhita Sapa Mahasiswa

Per bungkus berisi 10 buah kue bolu yang dipatok seharga Rp 5 ribu. Itupun tergantung pesanan, karena ada varian seharga Rp10 ribu dengan jumlah 15 buah kue per bungkusnya.

“Semenjak adanya Covid-19, produksi menurun sedikit demi sedikit. Kini kira-kira hanya bikin 1.000 bungkus saja. Namun, meski begitu kami tidak mengurangi karyawan,” katanya.

Baca Juga: Puluhan Seniman di Tulungagung Ramai Gambar Tugu Reog Kendang, Wujud Protes Pembangunan Tanpa Diskusi dengan Seniman

Sejauh ini, dia tetap berusaha eksis ditengah gempuran pesaing lain. Meski untuk di desa Sidomukti hanya ada dua produsen bolu, namun ada banyak produsen lain di kawasan Magetan.

“Saat ini sudah banyak pesaing. Kami tetap pertahankan kualitas meski tetap ada penyesuaian dengan beberapa harga bahan baku yang mulai naik,” pungkasnya.(and)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya