Ekonomi

Terdampak Jual Beli Online, Pasar Tradisional di Trenggaek Lesu

SANTOSO
  • Minggu, 24 September 2023 | 21:07
Aktivitas jual beli di Pasar Pon Trenggalek. (angga/memo)

Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Aktivitas jual beli online yang saat ini banyak digandrungi konsumen karena memiliki sejumlah keuntungan berdampak signifikan terhadap keberadaan pasar tradisional di Kabupaten Trenggalek, salah satunya adalah Pasar Pon.

Baca Juga: Rata-rata di Ponorogo Setiap Hari Ada Satu Peristiwa Kebakaran 

Aktivitas jual beli di pasar tradisional yang dibangun dengan anggaran pusat senilai Rp 73,8 miliar itu kini tampak lesu.

“Banyak faktor yang mempengaruhi ya, salah satu dampaknya karena pasar online itu sehingga banyak menyedot pangsa pasar mereka,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek, Saniran.

Baca Juga: Tindak Bus Ngeblong dan Tak Sesuai Trayek, Polres Kediri Koordinasi Pengadilan dan Kejaksaan

Indikasi itu, lanjut Saniran, diperkuat dengan keterangan hasil survei yang dilakukan pihaknya kepada para pedagang minimal dua minggu sekali. Dalam survei itu, pihaknya menanyakan perihal progres pangsa pasar mereka hingga kecenderungan aktivitas jual beli di era globalisasi.

“Jadi kita ada survei kecil-kecilan secara periodik dan rata-rata mereka mengeluhkan pasar online itu,” imbuhnya.

Baca Juga: Polsek Megaluh Patroli Malam Antisipasi Balapan Liar

Dalam konteks pemaksimalan layanan konsumen, para pedagang di Pasar Pon kalah bersaing di pasar online. Sebab, meskipun berkonsep bangunan modern, namun pola jual beli yang diterapkan masih konvensional yakni jual beli dilakukan secara tatap muka. Dampaknya, dari 479 kios dan 231 los tak terisi sepenuhnya.

“Sebenarnya semuanya sudah bertuan, tapi banyak yang menghentikan usahanya sementara waktu. Karena pertimbangan operasional dan pemasukan yang tidak seimbang. Mungkin sekitar separuh-an yang terisi,” katanya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya