Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menekankan investasi tak melulu soal eksploitasi, tapi bisa dilakukan dengan monetisasi. Penekanan itu disampaikan Mas Ipin saat mempresentasikan peluang-peluang investasi di Bumi Menak Sopal kepada para investor Tiongkok dalam kegiatan bussines matching di Jakarta yang digagas Uprintis Indonesia menggandeng One Belt One Road (OBOR) Tiongkok untuk Indonesia.
Baca Juga: Karhutla di Kabupaten Trenggalek Makin Parah, BPBD Catat Sudah 38 Kali Kejadian
“Investasi di sumber daya alam ataupun produk bumi tidak harus selalu berarti eksploitasi, melainkan bisa dimonetisasi melalui peningkatan nilai tambah produk lokal Trenggalek,” kata Mas Ipin.
Dalam konteks monetisasi itu, Mas Ipin mencontohkan soal kuantitas produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bumi Menak Sopal yang selalu kalah bersaing. Padahal secara kualitas, pihaknya meyakini produk – produk yang dihasilkan di Kabupaten Trenggalek mampu bersaing di kancah global untuk jenis produk-produk tertentu.
Baca Juga: Antisipasi Ganguan Kamtibmas, Polsek Mojoroto Patroli Dini Hari
“Misalnya, selama ini produk pertanian dan perikanan di Trenggalek masih banyak diproduksi secara manual, sehingga kuantitasnya belum mencukupi permintaan pasar ekspor, meskipun kualitasnya kompetitif,” imbuhnya.
Dengan adanya investasi itu, lanjut Mas Ipin, semakin menguatkan langkah pemerintah untuk melakukan monetisasi. Dia pun menyebut membuka lebar peluang investasi dari mana pun, termasuk direct foreign investment (investasi asing langsung).
Baca Juga: Rumor Tak Sedap Tentang Jumlah Tim Degradasi dan Promosi Timpa BRI Liga 1, Ini Jawaban PT LIB
Yang terpenting, kata Mas Ipin adalah, pro tenaga lokal, ramah lingkungan, serta menghormati sosial kultural masyarakat.