Ekonomi

Harga Kedelai Melambung, Pengrajin Tahu di Jombang Perkecil Ukuran

SANTOSO
  • Senin, 13 November 2023 | 20:47
Aktivitas pembuatan tahu di Kecamatan Jogoroto. (Koran Memo)

Jombang, SEJAHTERA.CO - Akhir-akhir ini harga kedelai impor mengalami kenaikan, dari Rp 10.500 menjadi Rp 12.500 per kilogram. Akibatnya produsen atau pemngrajin tahu di Kabupaten Jombang, kelimpungan.

Baca Juga: Sah! KPU RI Tetapkan Pasangan Capres dan Cawapres Pilpres 2024

Untuk menyiasati kenaikan harga kedelai impor, dalam satu bulan terakhir itu, para pelaku usaha tahu memilih untuk menyiasatinya dengan memperkecil ukuran tahu.

Seperti diungkapkan Abdul Rohim (48), perajin tahu asal Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026, Irak Bukan Lawan Ringan bagi Timnas, Shin Tae-yong: Target Kami Menang

Menurutnya, dalam sekali produksi, biasanya tahu dipotong menjadi 20 potong. Namun kini satu loyang tahu dijadikan 25 potong. Otomatis tahu yang biasanya memiliki lebar 5 sentimeter kini berkurang jadi 4 sentimeter.

"Biasanya setiap mau pemilu itu selalu naik, dan naiknya itu sangat drastis. Kenaikan sudah terjadi sejak satu bulan terakhir, dari awal 10.500 sekarang jadi 12.500 per kilo nya," kata Rohim, Senin (13/11) siang.

Baca Juga: Rentan Kabar Hoaks Tahun Politik, Polres Trenggalek Mengajak Gen Z Bijak Bermedsos

Naiknya harga kedelai impor itu, membuat pendapatan para produsen tahu menurun. Lantaran setiap kali produksi tahu, biasanya menghabiskan kedelai 1,5 ton, kini berkurang menjadi 1 ton kedelai dalam sekali produksi.

"Penghasilan jadi kurang selisih per hari 2 juta, itu kan sebenarnya bisa buat bayar in karyawan lah. Penurunan omzet 20 persen per hari. Biasanya habis 100 loyang (kotak cetakan tahu) kurang lebih, sekarang jadi 80 an loyang," bebernya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya