Blitar, SEJAHTERA.CO - Kota Blitar masih belum "dibasahin". Akibatnya sejumlah petani mulai mengeluh lahannya kekeringan dan kesulitan air.
Baca Juga: 7 Dampak dari Makanan Pedas pada Sistem Pencernaan, Merangsang Produksi Asam Lambung Salah Satunya
Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Penyuluhan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dian Lukitasari, hampir separo luas lahan pertanian di Kota Blitar terdampak kekeringan.
Penyebabnya karena kekeringan ekstrem. "Petani mulai sulit untuk mengairi sawah. Ini karena hujan belum juga turun," katanya, Jumat (10/11).
Dia mengatakan beberapa titik atau sawah yang kesulitan air seperti di wilayah Kecamatan Kepanjenkidul. Lokasinya ada di Lingkungan Jatimalang, Kecamatan Sentul. Petani kesulitan mengairi sawah karena beberapa embung airnya susut.
Di antaranya embung di Jatimalang. "Debit air embung yang tinggi tetapi sekarang menyusut," katanya.
Dia menambahkan para petani yang selama ini menggantungkan pasokan air dari embung akhirnya membuat terobosan, yakni dengan mengaliri sawah dengan mandiri menggunakan pompa.
Pasalnya saat ini merupakan masa pertumbuhan tanaman, seperti jagung. Normalnya pada November hujan sudah turun. Tetapi hingga kini hujan belum juga merata.