Ekonomi

Harga Hasil Pertanian Pecah Rekor!, Jagung Rp 9.000, Beras Rp 15.000, Ketan Rp 22.000 Per-kg, Mungkinkah Dicatat MURI?

SANTOSO
  • Rabu, 14 Februari 2024 | 12:45
Pedagang beras ketika bongkar ke sebuah toko kelontong di Kabupaten Kediri. (Koran Memo)

Baca Juga: 30 Persen Jalan di Kabupaten Trenggalek Rusak Parah, Digelontor Dana Rp 60 Miliar

Namun setelah setelah harga ketan tembus Rp 22.000 perkilogram, sejumlah pedagang ini ada yang mengurangi belanja beras ketan dan ada yang berhenti sama sekali belanja beras ketan.

Aminah (25), warga Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo yang setiap hari berjualan minuman cemoe, kini tidak membeli ketan lagi karena harganya tidak terjangkau.

“Ya… terpaksa cemoe tanpa ketan. Kalau soal rasa, sepertinya tidak ada masalah. Tapi kalau tidak ada ketannya, sepertinya kurang lengkap,” katanya.

Baca Juga: Tabung Gas Helium Meledak, Rumah Penjual Balon Desa Dadapan Ponorogo Hancur

Kalau pelanggan bertanya, kenapa tidak ada ketannya? “Ya… saya bilang, harga beras ketan kini selangit. Jadi ya mohon maaf, untuk sementara waktu cemoe tanpa ketan,” ujarnya sambil tertawa.

Sementara itu, Markonah (60) yang sebelumnya membeli beras ketan setiap hari, sudah dua minggu lebih berhenti total, Senin (13/2/2024).

Dia tidak lagi membeli beras ketan sejak harga masih Rp 16.000 perkilogram. Ibaratnya gak nyucuk (imbang) dengan harga jajanannya untuk konsumsi warga desa.

Baca Juga: Usulkan Ratusan Formasi CPNS, BKPSDM Ponorogo: Terbanyak Tenaga Teknis

Harga jajanan ketan klopo (ketan dengan kelapa parus) atau ketan dengan bumbu tabur, biasa hanya Rp 2.000 hingga Rp 3.000 perbukus. Kalau harga ketan Rp 16.000 gak ada untung.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya