Ekonomi

Harga Hasil Pertanian Pecah Rekor!, Jagung Rp 9.000, Beras Rp 15.000, Ketan Rp 22.000 Per-kg, Mungkinkah Dicatat MURI?

SANTOSO
  • Rabu, 14 Februari 2024 | 12:45
Pedagang beras ketika bongkar ke sebuah toko kelontong di Kabupaten Kediri. (Koran Memo)

“Apalagi bungkus jajanan dari daun pisang kini harganya juga mahal. Jadi ya lebih baik berhenti dulu jualan. Tunggu kalau harga ktan normal,” katanya.

Malikha (37), seorang pemilik toko kelontong juga heran dengan terus melonjaknya harga beras maupun harga beras ketan belakangan.

Baca Juga: Para Petani Pindah ke Jeruk, Ikon Kota Apel Pudar?

Saat ini di tokonya stok beras jenis 64 maupun bramo sudah menipis. Masing-masing tinggal satu karung (25 kilogram). Dia menjual beras 64 Rp 14.500 perkilogram dan bramo Rp 15.000 perkilogram.

Sementara beras ketan yang kini menjadi momok para penjual jajanan atau kue tradisional, dia menjual dengan harga Rp 22.000 perkilogram.

Diakui Malikha, mereka yang biasanya menjual jajanan sudah pada berhenti belanja beras ketan. Dianggap terlalu mahal.

Baca Juga: Perayaan Tahun Baru Imlek, Pengurus Klenteng Boo Hway Bio Jombang Gelar Pertunjukan Barongsai

“Pembelinya, kebanyakan warga biasa yang punya hajatan. Biasanya untuk kue wajik, jadah dan sejenisnya,” jelas dia.

Sementara pedagang beras, Soim (64), warga Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, ibaratnya tinggal kipas-kipas menikmati keuntungan dari hasil beras biasa dan beras ketan.

Saat ini dia tidak beraktifitas, selain karena harga beras yang begitu mahal, di gudang yang menjadi langganannya juga sudah habis stoknya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya