Kediri, SEJAHTERA.CO - Petani tomat di Kabupaten Kediri akhir Februari ini sumringah karena harganya kembali naik, dari sebelumnya Rp 10.000 kini menjadi Rp 13.000 per kilogram di sawah.
Baca Juga: Pemilu 2024 Aman, Kapolres Jombang Apresiasi Sinergi Aparat dan Masyarakat
Juariyah (45) petani tomat Ringinrejo lega dengan kenaikan harga tomat ini. Meski lahanya hanya 150 ru namun hasilnya lebih baik dari sebelumnya. Sekali petik biasanya 5 kwintal dan seminggu dua kali petik.
"Karena matangnya tidak bersamaan dan sebagian masih hijau maka perlu tiga hari untuk nunggu matang bersamaan. Selanjutnya dibawa ke pasar untuk dijual," katanya.
Baca Juga: Temukan Botol Miras dari Kamar Kos Remaja Putri di Kediri
Ibu dua anak ini menambahkan, baginya panen tomat saat puncak musim hujan adalah berkah. Biasanya saat musim hujan tomat cenderung cepat busuk dan harga turun.
Juariyah menilai karena saat masa tanam tiga bulan lalu cuaca masih panas padahal memasuki musim hujan. Tidak ingin merugi Juariyahpun memelihara, perawatan, pemupukan yang seimbang dan mencari bibit tomat yang berkualitas dan tahan hama.
Baca Juga: Siswa SMA Kediri Tinggalkan Selembar Kertas Usai Bobol Toko Vapor
"Awal tahun yang mengejutkan bagi petani tomat karena harga tinggi saat puncak musim hujan. Tahun sebelumnya harga tomat dibawah Rp 10.000 dan cuaca lebih baik dari saat ini. Saat ini belum panen akbar tomat di Kabupaten Kediri namun stok di pasar sayur mencukupi," imbuhnya. (bak)
