Kesehatan

Kasus PMK Muncul Lagi, Sekitar 50 Hewan Ternak di Dua Desa Kabupaten Tulungagung Terjangkit

SANTOSO
  • Jumat, 19 April 2024 | 08:53
Petugas Kesehatan Hewan saat menyuntikkan vaksin PMK terhadap hewan ternak di Tulungagung. (istimewa)

  Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Dua desa yakni di Desa Pelem dan Desa Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung kembali ditemukan adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Puluhan sapi diyakini mati akibat penyakit tersebut. 

Baca Juga: Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem, BPBD Trenggalek Ingatkan Ini

Warga Desa Pelem, Agung Sumanto (30) mengatakan, akhir Ramadan kemarin, ternak sapi miliknya terserang PMK. Pada saat itu, dia mengetahui jika sapinya terkena PMK ditandai dengan ternak mengeluarkan liur dan terdapat luka pada bagian mulutnya.

Sapi-sapi miliknya yang semula masih mau makan tiba-tiba tidak mau makan dan sering memuntahkan makanan. Selain itu, sapi-sapinya juga mengalami demam hingga nafasnya tersengal-sengal, apalagi kondisi kuku sapi miliknya juga mengalami luka.

Baca Juga: Pekan Olahraga, Warga Binaan Rutan Kelas II B Trenggalek Ikuti Lomba

"Pada saat itu saya langsung tahu jika itu merupakan gejala PMK. Ternyata tidak hanya sapi saya saja, beberapa warga yang lain juga mendapati hal serupa pada sapinya," kata Agung Sumanto, Kamis (18/4/2024).

Mendapati hal itu, Agung dan warga yang lain yang mengalami kejadian serupa segera memanggil dokter hewan untuk mengobati sapi-sapi tersebut. Sebanyak tiga ekor sapi miliknya yang bergejala PMK juga segera disuntik, tapi sayangnya kondisi sapi tersebut tidak kunjung membaik.

Baca Juga: Sidang Dugaan Korupsi Dana Kebersihan RSKK, Direktur PT Baliwong Divonis 2 Tahun 

Dari ketiga sapi miliknya yang bergejala PMK, satu ekor sapinya akhirnya mati yang mana satu ekor sapi betina juga diyakini segera mati, sehingga pihaknya terpaksa menjual sapi tersebut dengan harga murah. Sedangkan untuk satu ekor sapi lainnya masih mampu bertahan sampai sekarang.

"Sapi betina itu saya jual Rp 6 juta, padahal idealnya bisa dijual seharga Rp 20 juta. Dari pada rugi sapinya mati, mending segera dijual," pungkasnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya