Blitar, SEJAHTERA.CO - Serangan demam berdarah dengue atau DBD di Kabupaten Blitar benar-benar membuat jantungan. Bagaimana tidak hingga April ini penyakit yang berasal dari nyamuk itu sudah merenggut tujuh nyawa.
Baca Juga: Bangun SMPN 6 Tahap Dua, Dinas Pendidikan Kota Blitar Gelontor Anggarkan Rp 17 Miliar
Berdasarkan data di dinas kesehatan atau Dinkes Kabupaten Blitar, mulai Januari hingga April atau 4 bulan ini, tercatat ada 538 kasus. Dari ratusan kasus itu ada tujuh nyawa yang menjadi "korban" penyakit yang identik dengan bintik-bintik merah di kulit itu. Dan tragisnya, semua yang meninggal usia anak-anak.
"Iya ada tujuh yang meninggal. Usianya masih di bawah 10 tahun, ini menjadi atensi kami," kata Kepala Dinkes Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati, Rabu (24/4).
Baca Juga: Akan Dibangun Gedung Ekraf, PKL Taman Kelono Sewandono Ponorogo Hanya Bisa Pasrah
Dia menjelaskan ratusan kasus itu tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar. Data berasal laporan dari puskesmas hingga rumah sakit.
Sebanyak 538 kasus itu rinciannya Januari 74 kasus, Februari 157 kasus, Maret 230 kasus dan hingga jelangakhir April ini 77 kasus. Nah April menjadi bulan mimpi buruk.
Karena lima pasiennya dinyatakan meninggal dunia. Sementara dua kasus meninggal lain ada di bulan Februari dan Maret.
Baca Juga: Enam Bus Berisi Suporter PSS Sleman Disekat, Ini Jelas Kapolsek Kota
Hasil evaluasi, lanjut Christine, pada April ada tren kasus turun. Tetapi ternyata kasus meninggal naik. "Untuk kasus pada 2024 ini adalah total semuanya. Baik DBD atau demam dengue dan dengue shock syndrom atau DD dengan penyakit penyerta," katanya.