Kriminal

Santri Pondok Pesantren di Sutojayan Blitar Tewas Diduga Dianiaya, Keluarga Serahkan Kasus ke Polisi

SANTOSO
  • Senin, 8 Januari 2024 | 20:13
Rumah duka MA di Kecamatan Sutojayan. (istimewa)

Blitar, SEJAHTERA.CO -  MA (14) santri di pondok pesantren di Sutojayan yang tewas diduga dianiaya sesama santri membawa duka mendalam bagi keluarga besarnya. Keluarga pun menyerahkan kasus ke polisi dan minta diusut tuntas.

Baca Juga: Jelang Lawan PSBI Blitar Dilanjutan Fase 28 Besar Liga 3 Jatim, Persedikab Kediri Targetkan Tiga Poin

Hal itu diungkapkan Heru Wahyudi, paman korban. Dia mengatakan peristiwa meninggalnya keponakannya itu benar-benar membawa duka keluarga besarnya.

"Kami dari keluarga sejak awal menyerahkan kasus ke polisi. Bahkan keluarga juga yang inisiatif melapor pasca penganiayaan," katanya, Senin (8/1).

Dia menjelaskan kasus dugaan penganiayaan itu sangat disesalkan. Apalagi diduga berada di lingkungan pondok.  Meski tak mengetahui kronologi pastinya.

Baca Juga: Proses Sortir dan Pelipatan Surat Suara, KPU Trenggalek: Butuh Waktu Sekitar 15 Hari

Kali pertama mendapat kabar ada penganiayaan langsung bergerak. Selain melapor ke Polsek Sutojayan atau Lodoyo Timur, juga membawa korban ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

Pasalnya korban tak sadarkan diri. "Begitu melapor, keluarga lebih banyak fokus soal kondisi di rumah sakit. Karena memang tak sadarkan diri," katanya.

Dia menjelaskan lagi, korban meninggal setelah sebelumnya dinyatakan kritis. MA dirawat di ruang khusus atau ICU RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Meski mendapatkan perawatan intensif, nyawanya tetap tak tertolong.

Baca Juga: Darurat Kekeringan Dicabut, BPBD Ponorogo: Siaga Hidrometeorologi Basah

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya