Kriminal

Motif Penganiayaan Santri Ponpes Mojo, Karena Tidak Salat Berjamaah

SANTOSO
  • Rabu, 28 Februari 2024 | 20:54
Rini Puspitasari, pengacara keempat pelaku saat memberikan keterangan. (istimewa)

Kediri, SEJAHTERA.CO - Motif penganiayaan hingga mengakibatkan Bintang Balqis Maulana (14), santri asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi meninggal dunia di area Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al-Hanifiyyah Kediri akhirnya terungkap.

Baca Juga: Amankan Mobil di Tol, Bea Cukai Kediri Temukan Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal

Terduga pelaku mengaku memukuli Bintang karena jengkel korban susah dinasihati, terutama tentang perintah untuk salat berjamaah.

Hal tersebut disampaikan oleh pengacara pelaku Rini Puspitasari yang telah mendampingi para pelaku menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Kediri Kota.

Baca Juga: Tekan Harga Beras, Bulog Ponorogo Gelontor Beras SPHP 8 Ton

“Dari keterangan, anak-anak mengakui memukul dan tidak niat biar Bintang sampai gimana. Itu benar-benar emosi sesaat karena Bintang dibilangin (dinasihati) tidak menurut,” jelasnya, Rabu (28/2/2024).

Menurut Rini, para pelaku dan korban tinggal dalam satu kamar di ponpes yang diasuh oleh Fatihunada alias Gus Fatih.

Baca Juga: Rekapitulasi Perolehan Suara Selesai, PKB Geser PDI Perjuangan di Kota Batu

Awalnya dua pelaku mengetahui apabila korban tidak salat. Kemudian mereka memberikan nasehat kepada Bintang. Tak hanya itu, Bintang memang baru sembuh dari sakit. Kemudian beberapa hari tidak sekolah dan tidak salat jamaah. 

“Awalnya itu yang dapat informasi AK dan AF sepupunya. Lalu menegur si Bintang. Ditanyai, kamu kenapa tidak salat? Bintang menjawabnya itu tidak nyambung,” ungkap pengacara yang juga Dosen Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya