Ponorogo, SEJAHTERA.CO - Masih tingginya harga kebutuhan pokok terutama beras di pasaran jelang bulan Ramadhan. Membuat Bulog Ponorogo terus mengintensifkan gerakan pangan murah (GPM), dengan menggelontorkan beras kemasan program stabilitas pasokan harga pangan (SPHP).
Baca Juga: Rekapitulasi Perolehan Suara Selesai, PKB Geser PDI Perjuangan di Kota Batu
Di Kelurahan Cokromenggalan, Ponorogo sebanyak 8 ton beras SPHP yang dikeluarkan Bulog habis dalam waktu dua jam, diserbu ratusan masyarakat yang telah mengantri sejak pagi.
Fatrianto, petugas Bulog Ponorogo mengatakan jika program GPM ini sengaja dilakukan untuk untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok terutama beras yang masih tergolong cukup tinggi.
Baca Juga: Pembeli Telur Nggrundel, Seminggu Harga Naik Tiga Kali, Ini Penyebabnya
"Hari ini kita bawa 8 ton, untuk 800 orang masyarakat. Maksimal satu orang dapat 2 paket dengan berat 10 Kg," ungkap Fatrianto, kepada wartawan, Rabu (28/2/2024).
Pihaknya menambahkan, jika dalam pelaksanaan program GPM ini dilaksanakan setiap hari Senin hingga Kamis. Dimana lokasi berpindah, sesuai dengan kebutuhan. Selain di Ponorogo, program ini juga dilaksanakan di Magetan dan Pacitan.
"Satu hari satu titik, random lokasinya. Karena wilayah Bulog Ponorogo itu mencangkup Magetan dan Pacitan kita juga laksanakan di sana," paparnya.
Ia juga memastikan jika stok beras di Gudang Bulog Ponorogo diklaim masih aman hingga lebaran Idul Fitri mendatang. Sembari menunggu masa panen berikutnya, sehingga ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan membeli beras sesusai kebutuhan.