Dengan bermodalkan 46 ribu untuk dibelikan cat sablon berwarna silver itu dengan minyak, mereka dalam sehari bisa menghasilkan uang sebanyak ratusan ribu. Mereka memajangkan badannya sambil meminta-minta kepada pengguna jalan, sehingga setelah menindaklanjuti atas perintah Kasatpol PP, petugas penegak perda ini berhasil menjaring manusia silver di empat titik lokasi traffic light di kota santri.
Baca Juga: Reflek Hindari Kucing, Truk Muatan Dedak Padi 8 Ton Terguling
“Delapan laki-laki dan satu perempuan ini, berhasil diamankan setelah dilakukan penyisiran di lampu merah Desa Ceweng serta Cukir di Kecamatan Diwek, Traffic Light di Stadion Merdeka dan di taman Keplak Sari Kecamatan. Sedangkan untuk 2 pemuda manusia silver lainnya berhasil melarikan diri,” jelasnya.
Menurut Kepala Satpol PP Kabupaten Jombang, Thonsom melalui Kabidnya tersebut, dalam penangkapan ini mereka akan terlebih dahulu dilakukan pembinaan dan manusia silver yang digelandang ke kantor Satpol PP Kabupaten Jombang dibebaskan untuk sementara dan hanya mengisi surat peryataan tidak melakukan pelanggaran lagi.
Baca Juga: Mobil vs Motor, Satu Orang Meninggal di TKP
Dari hasil data Satpol PP, muda mudi dan orang tua yang menjadi manusia silver ini rata-rata dari luar kota, diantaranya dari Trowulan Mojokerto, Pare Kediri, Madura serta Malang, dan sisanya asal Desa Kwaron beserta Cukur, Kecamatan Diwek.
“Meskipun kali ini diberikan sanksi ringan, kami tadi memberikan pengarahan, agar tidak mereka tidak mengulangi kembali, terutama kami tidak ingin mereka beroperasi di wilayah Jombang. Petugas Satpol PP juga akan terus-menerus lakukan penyisiran setiap Minggu dua kali, baik siang ataupun sore dan malam,” paparnya.
Baca Juga: Terdeteksi Lewat Medsos, Maling Motor Ditangkap
Sedangkan jika manusia silver ini kembali beraktivitas lagi di jalan raya khususnya di traffic light, Kepala Bidang Penegakan Perundangan Daerah Satpol PP akan berkoordinasi dengan pihak orang tua maupun perangkat desa tempat tinggal manusia silver itu sendiri.
“Kami juga akan membawa mereka ke Dinsos agar diberikan pembinaan yang layak di sana. Sebab rata-rata manusia silver ini sudah menjadi pekerjaannya mereka, karena tidak mendapatkan lapangan pekerjaan,” pungkasnya. (st2)
