Predikat WTP kali ini, ungkap Maryoto, merupakan perolehan kali keempat yang didapat secara berturut-turut sejak tahun 2019 silam. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran serta masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkab Tulungagung yang sudah bekerja secara maksimal dalam menyusun dan melaporkan laporan keuangan.
Melalui kerja keras itulah, pada akhirnya membuat Kabupaten Tulungagung meraih nilai yang cukup baik yakni 93,28 persen. Dengan predikat kali empat secara berturut-turut yang berhasil diraih ini tentunya harus dipertahankan untuk tahun-tahun setelahnya, terutama dalam hal pembukuan, administrasi dan fisik di lapangan.
"Kami berhasil meraih hasil yang baik, maka dari itu kami meminta agar prestasi ini tetap dipertahankan utamanya bagi masing-masing OPD dalam menyusun laporan keuangan," ungkapnya.
Disinggung terkait apa instruksi khusus bagi masing-masing OPD dalam hal pelaporan keuangan daerah, Maryoto menyebut jika pada pelaksanaan rencana setiap aktivitas maupun kegiatan harus dilakukan dengan tertib secara administrasi.
Baca Juga: Sejumlah OPD Pemerintah Kota Batu Nunggak BPJS
Pihaknya juga meminta agar setiap pemimpin OPD untuk terus memeriksa dan mengawasi pembukuan administrasi dari bendahara, pejabat oembuat komitmen (PPK) maupun terhadap hasil fisik di lapangan.
Melalui pengawasan ketat seperti itu, ditujukan agar laporan keuangan yang sudah disusun bisa menghasilkan laporan yang baik sesuai fakta dan realita, sebelum nantinya dilaporkan ke BPK RI.
Menurut Maryoto, dengan diraihnya predikat WTP kali keempat ini, pihaknya meminta agar semua pihak tidak berpuas diri dan justru menjadikan alat kontrol atas kinerja masing-masing.
Baca Juga: Belum Bayar Denda Tilang, Ratusan Kendaraan Diblokir Samsat Ponorogo
"Seperti kemarin kami diberi dua catatan yakni soal pelaksanaan fisik terutama pada kegiatan pembangunan daerah yang harus dicermati dan intensifikasi peningkatan pajak daerah," pungkasnya. (sho)
