Pemerintahan

Musim Kemarau di Indonesia Termasuk Jawa Timur 2024 "Diramal" Mundur, Ini Penjelasan BMKG dan Antisipasinya

SANTOSO
  • Jumat, 15 Maret 2024 | 22:19
Karena musim kemarau belum juga tiba, maka anak-anak pun hingga kini masih sering dijumpai bamain air atau hujan-hujan.. (SEJAHTERA.CO)

BMKG, lanjut Dwikorita, mengimbau Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau.

Terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).

Wilayah tersebut diprediksi dapat mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan sumber air.

Baca Juga: Awal Ramadhan, Pemerintah Kota Kediri Gelontorkan Bantuan Pangan ke 33.632 Penerima

Pemerintah daerah, menurutnya, dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.

Selain itu, tindakan antisipasi juga diperlukan pada wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau atas normal (lebih basah dari biasanya) terutama untuk tanaman pertanian atau hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi.

Editor: Gimo Hadiwibowo

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya