Peristiwa

Pembanguan Palang Pintu Perlintasan di Desa Ketanon Selesai, Belum Dioperasikan, Tunggu Perbaikan Elevasi Jalan

SEJAHTERA
  • Kamis, 15 September 2022 | 00:00

Tulungagung, sejahtera.co - Palang pintu perlintasan sebidang di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru belum beroperasi karena menunggu perbaikan tingkat elevasinya yang terlalu tinggi dari titik yang ditentukan. Sebenarnya palang pintu dan pos telah dibangun, tetapi masih ada evaluasi yang harus dipenuhi oleh dinas berwenang. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro mengatakan, pasca kecelakaan maut yang melibatkan antara Kereta Api (KA) Dhoho dengan bus harapan jaya pada Minggu (27/2) mengharuskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung meningkatkan keselamatan pengguna jalan di perlintasan sebidang tanpa palang pintu.

Memasuki akhir tahun ini di Desa Ketanon Kecamatan Kedungwaru pembangunan palang pintu perlintasan beserta pos jaga direalisasikan. “Pembangunan palang pintu dan pos jaga saat ini sudah selesai,” kata Galih Nusantoro, Rabu (14/9).

Diketahui secara sarana dan prasarana mulai dari palang pintu perlintasan sampai dengan peralatan elektronik pada pos jaga untuk operasional palang pintu dipastikan siap 100 persen. Pembangunan ini menghabiskan Rp 300 juta yang bersumber dari APBD Tulungagung.

Meski siap dioperasikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan jika tingkat elevasi pada perlintasan tersebut terlalu tinggi. Kemiringan jalan yang terlalu tinggi di perlintasan tersebut harus dibuat landai terlebih dahulu. “Apabila pada minggu ini pengerjaan bisa diselesaikan, maka minggu depan kemungkinan sudah siap dioperasikan,” ungkapnya.

Sedangkan untuk petugas jaga, jelas Galih, pihaknya sudah menyediakan empat orang untuk berjaga di perlintasan tersebut sesuai shift masing-masing. Petugas tersebut dulunya merupakan relawan yang juga sudah menjaga perlintasan tak berpalang.

Keempat petugas itu diberikan surat keterangan (SK) honorer oleh Pemkab Tulungagung. Selain itu, petugas tersebut juga akan diikutkan diklat sebagai penjaga palang pintu perlintasan yang masih menunggu pelaksanaan. “Tentunya mereka perlu dibekali kemampuan untuk menjaga palang pintu perlintasan melalui diklat tersebut,” jelasnya.

Disinggung soal pembangunan perlintasan sebidang yang lain, Galih telah mengajukan pembangunan palang pintu perlintasan dan pos jaga pada perlintasan sebidang di barat UIN Tulungagung.

Pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2022 anggaran sebesar Rp 300 juta disiapkan. Pembangunan diperkirakan selesai pada akhir tahun ini. “Perlintasan barat UIN itu ukurannya sama dengan yang di Ketanon. Nantinya kendaraan dengan berat 8 MST lebih tidak boleh melewati jalur itu. Kita juga sudah buatkan rambunya,” pungkasnya.(Koran Memo)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya