Dampak dari peristiwa tersebut sangat besar, terutama pada generasi muda yang hidup pada saat itu.
Pemerintah Orde Baru yang berkuasa pada saat itu menggunakan peristiwa ini sebagai alasan untuk melakukan penindasan terhadap PKI dan gerakan-gerakan kiri lainnya.
Banyak pemuda yang terlibat dalam gerakan kiri dianggap sebagai musuh negara dan ditangkap, dipenjara, atau bahkan dibunuh tanpa pengadilan yang adil.
Hal ini menyebabkan ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah pada generasi muda saat itu.
Selain itu, peristiwa ini juga berdampak pada pendidikan dan budaya di Indonesia. Pemerintah Orde Baru melakukan propaganda yang sangat kuat untuk menghapuskan ideologi komunis dan mempromosikan ideologi Pancasila.
Buku-buku yang berisi ajaran komunis dilarang dan dihancurkan, sedangkan buku-buku yang mendukung pemerintah dan ideologi Pancasila diberikan secara gratis kepada siswa di sekolah.
Hal ini menyebabkan generasi muda saat itu hanya mendapatkan satu sisi cerita dan tidak dapat mengembangkan pemikiran kritis.
Dampak dari peristiwa ini juga masih terasa hingga saat ini, terutama pada generasi muda saat ini.