Peristiwa

Imbas Cuaca Buruk, Sumber Air Warga Desa Winong Tercemar Lumpur, BPBD Kabupaten Tulungagung Lakukan Ini

SANTOSO
  • Jumat, 8 Maret 2024 | 08:53
Petugas BPBD Tulungagung mengirim bantuan air bersih. (BPBD Tulungagung)

Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Dua dusun di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung mengalami krisis air bersih usai air di rumahnya bercampur lumpur selama dua hari terakhir. Diduga hal itu disebabkan lantaran cuaca buruk yang terjadi di Kabupaten Tulungagung akhir-akhir ini.

Baca Juga: Operasi Keselamatan Semeru, Tindak Pelanggaran Kasat Mata, Ini Penjelasan Kasat Lantas Polres Kediri Kota

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma mengatakan, sejak Selasa (5/3/2024) kemarin, pihaknya menerima permintaan air bersih dari dua dusun di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir. Itu karena dua dusun tersebut mengalami krisis air bersih selama dua hari terakhir. 

Di wilayah Desa Winong, Kecamatan Kalidawir kebanyakan warga memanfaatkan air bersih dari Hippam Tirto Langgeng. Tapi dua hari terakhir, air bersih dari Hippam tidak berjalan maksimal dan bahkan sempat mengeluarkan air bercampur lumpur.

Baca Juga: Harga Daging Ayam Tembus Rp 40 Ribu, Begini Kata Pedagang Pasar Legi Ponorogo

“Mulai Selasa (5/3/2024), air Hippam warga di sana sempat mengeluarkan lumpur, dan pada Rabu (6/3/2024) airnya tidak bisa digunakan, sehingga mereka kekurangan air bersih,” kata Gilang Zelakusuma, Kamis (7/3/2024).

Krisis air bersih pada dua dusun di Winong, ungkap Gilang, diduga karena dampak cuaca buruk yang terjadi di Kabupaten Tulungagung selama beberapa pekan terakhir. Pasalnya, Hippam sendiri memanfaatkan air sungai untuk diambil dan dimanfaatkan warga setempat melalui jaringan Hippam.

Baca Juga: Bus Harapan Jaya vs Mobil di Kediri, Penumpang dan Pengemudi Dirawat

Diduga karena terjadi cuaca buruk, air sungai yang menjadi sumber air milik Hippam keruh lantaran bercampur lumpur, sehingga berdampak pada warga penggunanya. Bahkan pihaknya juga mendapat informasi jika mesin penyedot air milik Hippam sempat rusak akibat menyedot air bercampur lumpur.

“Faktornya karena cuaca buruk, dan air sungai menjadi keruh, sehingga air yang diterima warga sempat bercampur lumpur. Informasi terakhir mesinnya juga rusak,” ungkapnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya