Batu, SEJAHTERA.CO - Pembangunan museum HAM Munir Kota Batu yang telah selesai ternyata berbanding terbalik dengan Rencana Penyelenggaraan Museum HAM oleh Pemerintah Kota Batu yang tak kunjung mendapat kepastian dan kejelasan.
Baca Juga: Cegah Polarisasi, Wakil Ketua MPR RI Dorong Pilpres Diikuti Lebih Dari Dua Paslon
Hingga saat ini mangkraknya Museum HAM Munir Kota Batu yang ada di Jalan Sultan Hasan Salim di Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu justru menjadi bukti ketidakseriusan pihak Pemkot Batu dalam menjalankan kewajiban Ekshibisi pendidikan HAM di Kota Batu.
Yayasan Museum HAM Omah Munir dengan ini menyatakan memutus dan mengakhiri kerja sama dengan Pemerintah Kota Batu dalam penyelenggaraan museum HAM Munir Kota Batu.
Ketua Yayasan Museum HAM Munir (MHM), Suciwati menilai jsampai sekarang masih belum ada kejelasan tentang perencanaan dan langkah pengembangan museum tersebut dari Pemkot Batu terutama Dinas Pariwisata Kota Batu.
Baca Juga: Gantikan Reza Dermawan, Husna Utami S: Saya akan Meneruskan Program Sebelumnya
" Sejak 2022 yayasan MHM telah menandatangani Kesepakatan Bersama (KSB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Kota Batu terkait pengelolaan Museum Hak Asasi Manusia Munir Kota Batu, namun sampai sekarang belum ada kejelasannya,maka dari itu kami memutuskan dan mengakhiri kerja sama ini dilakukan dengan pertimbangan beberapa hal," jelasnya, Kamis (28/09).
Dijelaskan jika pertimbangan yang dilakukan Yayasan MHM untuk memutuskan kerjasama ini antara lain bahwa pembangunan Gedung Museum HAM Munir sesungguhnya merupakan inisiatif Yayasan Museum HAM Omah Munir yang diajukan dan disetujui pembiayaannya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang kemudian dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Pemerintah Kota Batu.
