Citizen Journalist

Belajar Slompret Otodidak, Seniman Muda Kerap Dapat Panggilan Jaranan

SANTOSO
  • Minggu, 17 September 2023 | 08:40
Alvan Ajizan saat memamerkan keahliannya dalam bermain jaranan untuk menghibur masyarakat. (istimewa)

 

Tulungagung, SEJAHTERA.COPada setiap gelaran seni tradisional jaranan, seakan tidak lengkap apabila tidak ada suara alat musik slompret.

Hal inilah yang dilakukan Alvan Ajizan, pemuda yang baru menginjak usia 18 tahun itu justru senang menggeluti seni tradisional tersebut hingga kerap mendapat panggilan.

Baca Juga: Belasan Ribu Tin Pupuk Subsidi di Tulungagung Belum Tersalurkan, Ini Kendalanya

Seni tradisional utamanya jaranan sering kali dimainkan oleh seniman yang sudah berusia senja. Bahkan jarang ditemui pemuda yang mau menggeluti seni tradisional tersebut dengan berbagai macam alasan. Terlebih lagi, proses untuk mempelajari seni tradisional tersebut sangat sulit untuk dilakukan.

Namun bagi Alvan Ajizan, pemuda asal Desa Waung, Kecamatan Boyolangu itu justru sangat menikmati pada saat memainkan seni tradisional jaranan utamanya memainkan alat musik sompret. Itu baginya merupakan upaya mempertahankan eksistensi kesenian tradisional dan perlu peran penting bagi para pemuda.

Baca Juga: PJ Wali Kota Batu Jaga Ketahanan Pangan dan Tekan Inflansi 

“Bermain sompret itu lebih susah dibandingkan alat musik tradisional lainnya, apalagi bagi yang belajar secara otodidak. Tetapi yang terpenting, pemainnya harus memiliki rasa yang pas saat bermain slompret dengan musik yang dimainkan,” kata Alvan Ajizan, Rabu (13/9).

Sejak masih berusia yang sangat belia, Alfan sudah sangat menyukai dunia seni terutama seni tradisional jaranan. Bahkan kesukaannya itu juga didukung oleh orang tua Alfan dan mendapatkan fasilitas penuh dari lembaga pendidikan tempatnya menimba ilmu, sehingga dia bisa menguasai semua alat musik tradisional.

Baca Juga: Gelar Ledang, Dinas Kesehatan Kota Kediri Sosialisasikan Pencegahan Stunting

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya