Citizen Journalist

Kesaksian Keluarga Penyintas Bencana Longsor Trenggalek, Ambil Keputusan Tepat Meskipun Berat, Rumah Rusak dan Mengungsi

SANTOSO
  • Kamis, 25 April 2024 | 23:51
Potret kerusakan rumah dampak longsor. (Angga/SEJAHTERA.CO)

Kekhawatiran itu jadi kenyataan. Sekitar pukul 22.30 WIB, tanpa diduga, tanah tebing sekitar 20 meter di belakang rumah mereka mulai longsor, menimbun apa pun yang ada di dekatnya.

Dalam sekejap, rumah Sarjuni terguncang oleh aliran lumpur dan batu yang bergerak cepat, mengancam untuk mengubur semuanya di bawah reruntuhan. 

Baca Juga: Jelang Laga Babak 8 Besar Piala Asia Pilih Mana?, Shin Tae-yong: Memang Saya Pelatih Negara Mana Gitu?

Dalam kepanikan dan ketakutan, Sarjuni segera berteriak dan lari bersama keluarganya, menyelamatkan diri dari reruntuhan material. Hujan deras membuat jalanan licin dan sulit dilewati, namun mereka tidak menghiraukan.

Mereka terus melangkah dengan gemetar dalam kegelapan malam, di bawah sorotan petir yang menyala-nyala di langit untuk berjuang bertahan hidup. 

“Sekitar pukul 22.00 WIB lebih terdengar suara gemuruh dari belakang rumah. Kami langsung berupaya menyelamatkan diri,” ujarnya. 

Baca Juga: Pilkada Kota Batu, KPU: Calon Independen Harus Didukung 16.452 Orang

Meskipun rumah mereka hancur dan harta benda lenyap dalam kilatan petir, Sarjuni dan keluarganya selamat dari bencana yang hampir merenggut nyawa mereka.

Selain rumah Sarjuni, bencana longsor yang terjadi beberapa hari lalu itu juga merusak rumah di sekitarnya yaitu rumah Nurudin dan Nurpanto, anak dan cucu Sarjuni. 

“Rumah pada bagian dapur dan kamar rusak, jebol terkena longsor. Ketinggian material kurang lebih sekitar 1 meteran,” jelasnya. 

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya