Jombang, SEJAHTERA.CO - Cuaca ekstrem membuat tanaman tomat milik kalangan petani di Desa Tinggar Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang, mulai mengering bahkan juga membusuk.
Seperti cabai tanaman milik Riyadi (50). Petani ini mengakui hampir 90 persen tanamannya rusak dan banyak yang membusuk.
Baca Juga : Wali Kota Malang : Kolaborasi Kebijakan jadi Kunci Kendalikan Dampak Inflasi
Ditemui pada saat berada di sawahnya, Riyadi mengatakan cuaca yang ekstrem ini membuat tanaman tomat sekitar 4.500 batang banyak yang membusuk dan daunnya kering.
Padahal jika normal, tanaman miknua bisa menghasilkan panen hingga 6 ton. Berhubung buahnya banyak yang rusak, diperkirakan panen menyusut pada kisaran 1 ton saja. Dengan perkiraan hargai harga Rp 700 per kilogramnya.
"Hasil panen tidak maksimal. Banyak yang busuk, daunnya rontok akibat cuaca yang ekstrem minggu-minggu ini," bebernya, Selasa (14/2).
Baca Juga :Masak Nugget Sebelum Gasak Motor dan Sejumlah Uang
Agar kerugian tidak semakin parah, Riyadi memanfaatkan bagian bawah tanaman tomat dengan menambahkan tanaman tambahan. Seperti kacang panjang misalnya, sehingga tiyang penyanggah bisa digunakan kembali.
"Saya kasih tanaman kacang panjang, supaya bisa mengurangi kerugian yang lebih besar akibat gagal panen tomatnya yang diprediksi berhasil ternyata gagal," ungkapnya.
Baca Juga :Operasi Keselamatan Semeru 2023, Polres Nganjuk Berbagi Helm Gratis
Riyadi juga mengeluhkan tidak adanya penyuluh dari petugas pertanian yang mendapingi untuk melihat tanamannya ,sehingga petani berusaha sendiri untuk menanggulangi tanaman yang rusak akibat cuaca ekstrem.
"Rusaknya tanaman tomatnya akibat cuaca yang ekstrem ini perlu di waspadai meskipun mengalami kerugian yang banyak tetap beriktiar menanam tanaman lain yaitu kacang panjang," pungkasnya. (st2)
Reporter : Taufiqur Rachman
