Ekonomi

Harga Pertalite Mencekik, Ini Yang Dilakukan Petani Kediri untuk Mengairi Sawah

SEJAHTERA
  • Senin, 5 September 2022 | 00:00

Kediri, sejahtera.co - Sejak harga Bahan Bakar Minyak (BBM) utamanya pertalite naik jadi 10.000 per liter, petani di Kediri tidak lagi menggunakan pertalite sebagai bahan bakar mesin pompa air yang digunakan untuk mengairi sawah.

Para Petani yang kelabakan harus nemutar otak hingga akhirnya mereka menggunakan gas LPG 3 kilogram sebagai ganti bahan bakar untuk mesin pompa air.

Seperti yang disampaikan Solikin (46)warga Ringinrejo petani pengguna mesin pompa air yang setiap dua hari sekali mengairi sawah memilih gas LPG untuk bahan bakarnya karena harga gas 3 kg lebih murah hanya 18.000.

Kalau bensin pertalite 1 liter hanya bertahan 1 jam. Sedang untuk pengairan sawah bisa 7 jam untuk seluas 100 ru. Padahal sawah yang akan saya  airi 200 ru.Jadi jika saya gunakan bensin akan dibutuhkan 14 liter bensin," jelasnya. 

Ditambahkan Solikin,saat ini pertalite 10.000 sehingga jika dikalikan 14 liter, maka Solikin harus keluar uang Rp 140.000 per dua hari sekali. Ini tidak sebanding produksi awal masa tanam. Jika dibiarkan Soliolkin akan merugi.

Karenanya Solikin memilih gas LPG 3 kilogram untuk bahan bakar mesin pompa airnya. Pertimbanganya harga gas melon  3 kilogram lebih murah .Satu gas LPG bisa bertahan hingga 7 jam dan sawah yang ia Airi hanya perlu 2 gas LPG untuk bahan bakar diesel air. Mekanisme pemasangan tentu sudah diketahui pemilik mesin pompa air. 

'Jadi untuk sawah 200 ru hanya butuh 2 gas LPG 3 kilogram dan kita keluar uang 36.000. Tentu ini lebih efektif dan ongkos biaya produksi tanam bisa lebih murah," imbuhnya.(koranmemo.com)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya