Ekonomi

Puluhan Hektare Sawah Diserang Tikus

SEJAHTERA
  • Selasa, 27 September 2022 | 00:00

Tulungagung, sejahtera.co - Puluhan hektare lahan tanaman padi di Tulungagung diserang hama tikus. Tingginya serangan hama diduga karena musuh alami tikus berkurang. Diyakini ada pemburu ular maupun burung hantu di area persawahan untuk diperjual belikan.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung, Gatot Rahayu mengatakan, sejak bulan April 2022 sampai dengan September 2022, serangan hama tikus di Tulungagung masih tergolong tinggi. Serangan hana tikus tertinggi terjadi pada bulan Juli lalu.

Kurang lebih seluas 61,81 hektare lahan sawah padi di Tulungagung yang diserang hama tikus. “Meski banyak lahan yang diserang, tetapi serangannya tidak sampai menyebabkan tanaman rusak berat hingga puso,” kata Gatot Rahayu, Senin (26/9).

Serangan hama tersebut, ungkap Gatot, terjadi di 12 kecamatan, yakni Kecamatan Boyolangu, Kota, Kedungwaru, Sumbergempol, Bandung, Pakel, Kauman, Kalidawir, Ngunut, Rejotangan, Gondang, dan Campurdarat.

Meningkatnya populasi tikus menurutnya disebabkan perburuan atau penangkapan ular maupun burung hantu di sawah. Hewan tersebut merupakan musuh alami hama tikus.

Sebenarnya petani dan Dispertan Tulungagung telah memberdayakan burung hantu demi mencegah serangan hama tikus. Tapi justru digagalkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Kadang burung hantu itu menjadi sasaran masyarakat untuk berlatih menembak. Selain itu, ular dan burung hantu juga laku jika dijual, sehingga ditangkap hidup-hidup dan dijual,” ungkapnya.

Demi mencegah pemburuan liar terhadap dua musuh alami hama tikus, jelas Gatot, beberapa desa sudah menerapkan peraturan desa (Perdes) yang melarang pemburuan 2 predator alami tikus. Dalam peraturan itu tertulis barang siapa masyarakat yang memburu, membunuh hingga memperjual belikan 2 hewan itu akan disanksi berupa denda.

Dia berharap desa lain juga menerapkan perdes serupa, sehingga tidak ada masyarakat yang berani melakukan pemburuan ular dan burung hantu. “Kalau dari dinas, kami akan menambah 15 unit rumah burung hantu beserta burung hantunya,” pungkasnya.(Koran Memo)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya