Ekonomi

Harga Beras Masih Tinggi, Disdagrin Belum Punya Wacana Operasi Pasar

SEJAHTERA
  • Jumat, 3 Februari 2023 | 00:00
Aktivitas jual beli di pasar tradisional Jombang. (tim/memo)

Jombang, SEJAHTERA.CO - Pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang ternyata belum mempunyai wacana untuk melakukan operasi pasar (OP), guna menyikapi tingginya harga beras di pasaran.

Kabid Sarana Perdagangan dan Barang Pokok Penting Disdagrin Jombang Yustinus Harris Eko Prasetijo, tak menampik ada kenaikan harga beras baik medium maupun premium.

"Seperti beras medium IR-64 harga sebelumnya Rp 10 ribu per kilogram sekarang sudah Rp 11 ribu per kilogram," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Jum'at (3/2) siang.

Untuk beras premium seperti Bramu juga mengalami kenaikan bahkan hingga tembus Rp 13 ribu per kilogram. "Menanggapi kenaikan harga ini kami akan berkoordinasi dengan TPID (tim pengenfali inflansi daerah)," katanya.

Kendati begitu, hingga saat ini disebutkan jika dinas terkait belum ada wacana untuk melaksanakan operasi pasar. Kata Yustinus Harris Eko Prasetijo, masih akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang.

"Dari hasil koordinasi nanti ini lah. Apakah nanti akan ada OP atau tidak. Kami juga akan melihat ke Bulog untuk stok berasnya seperti apa. Tapi untuk dipasaran ini kebutuhan beras masih mencukupi," ujarnya.

Dikhawatirkannya, memang bulan depan sudah memasuki bulan Ramadan. Sehingga, pihaknya juga terus memantau perkembangan harga sembako di pasaran. "Kalau memang harga beras terus merangkak naik. OP memang harus dilakukan untuk menekan kenaikan harga," katanya.

Selain soal beras, Haris juga menanggapi terkait minimnya stok minyak kemasan subsidi yang sedikit di pasaran. "Memang minyak goreng Kita (minyak subsidi, Red) sedikit stoknya karena faktor cuaca," katanya.

Hanya saja, informasi yang didapat dari Kementrian Perdagangan, minyak subsidi akan segera di gelontor sekita 45 ribu ton untuk seluruh Indonesia. Karena minimnya stok minyak subsidi tidak hanya terjadi di Jombang saja melainkan di daerah lain.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya