Kediri, SEJAHTERA.CO - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri menggelar kegiatan operasi pasar di kantor-kantor kecamatan yang ada di Kota Kediri, Minggu (5/2). Kegiatan ini merupakan respon pemerintah untuk mengendalikan harga, terutama untuk komoditas beras yang terpantau mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan, kenaikan harga beras ini disinyalir tingginya permintaan dan kurangnya pasokan.
“Mengingat ini kan belum musim panen, jadi pasokan beras terbatas, sedangkan permintaan terhadap komoditas tersebut tidak berkurang, sehingga terjadi kenaikan harga,†ungkapnya.
Untuk itu, TPID Kota Kediri yang terdiri dari Pemkot Kediri, Bank Indonesia, dan Bulog mengambil langkah intervensi dengan menggelar operasi pasar. Seiring dengan adanya intervensi ini, harga komoditas yang sudah mengalami kenaikan bisa terkendali, sehingga inflasi Kota Kediri bisa tetap terjaga.
Operasi pasar ini dilaksanakan selama dua hari, yakni Sabtu, (4/2) dan Minggu (5/2) dan mulai dilaksanakan pukul 08.00 WIB hingga selesai.
“Satu hari satu ton beras disiapkan untuk masing-masing kantor kecamatan. Satu wilayah kecamatan total ada 2 ton beras untuk 2 hari. Jadi operasi pasar kali ini ini mengalokasikan total 6 ton beras,â€jelas Tanto lebih rinci.
Dia mengaku, pembeli harus warga Kota Kediri, hal ini dibuktikan dengan menunjukkan KTP Kota Kediri. Selain itu, satu warga/KTP hanya diperbolehkan membeli satu pax beras medium kemasan 5 kg seharga Rp43.000.
Wati (35) warga Kelurahan Pesantren mengatakan, meski mengetahui operasi pasar dimulai pukul 08.00 WIB, namun ia satu jam sebelumnya telah bersiap mengantre di lokasi.
