Jombang, SEJAHTERA.CO - Bulan suci Ramadan rupanya sudah jadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh berbagai kalangan. Tak terkecuali peternak ayam petelur di Kabupaten Jombang.
Semula, mereka mengira selama bulan Ramadan akan meraup untung besar. Namun rupanya itu tak sesuai fakta yang terjadi saat ini lantaran harga pakan juga alami kenaikan.
Seperti dialami Eko Mudianto, peternak ayam petelur asal Desa Mojotengah, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Menurutnya tahun-tahun lalu, momen Ramadan akan meraup untung yang tinggi, dimana permintaan pasar serta harga sedang tinggi-tingginya.
“Tahun-tahun sebelumnya memang gitu kalau di bulan Ramadan atau jelang lebaran, para peternak ayam petelur full senyum karena harga telur terus melambung tinggi. Tapi berbeda dengan yang saat ini, malahan harga pakan juga ikutan alami kenaikan. Sehingga jadinya kami yang bingung untuk mengantisipasi kerugian di tingkat peternak,” ungkap Eko saat ditemui wartawan, Selasa (4/4) siang.
Baca Juga: Persik Kediri Perpanjang Durasi Kontrak 4 Pemain, Salah Satunya Bek Asing
Kenaikan pakan ayam tersebut menurut Eko, naik secara terus-menerus, sejak sepekan jelang Ramadan hingga 3 hari yang lalu. Bahan pakan jagung, kenaikannya kini sudah mencapai Rp 2.000 perkilogramnya. Sementara harga pakan jadi, naik sekitar Rp 3.000 perkilogram saat ini.
“Jadi kalau di tingkat peternak ada yang bilang ada kenaikan harga telur, itu murni penyebab dari naik nya terus-menerus harga pakan per kilogramnya. Kami mengeluh dan bingung untuk menyiasati kerugiannya, sementara di pasaran sudah banyak pedagang yang menjual telur dengan harga bebas atau naik terus,” paparnya.
Baca Juga: Curi Pupuk, Babak Belur Diamuk Massa