Sementara itu, Kepala Unit Pelatanan Teknis (UPT) Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung, Zaenu Mansyur mengatakan, pihaknya tidak menampik apabila terdapat pedagang yang menjual daging ayam potong dengan harga yang agak mahal.
Baca Juga: Keasrian Alam, Air Terjun Grojogan Asmoro Wonosalam Jombang Menjadi Daya Tarik
Kenaikan harga ini bahkan sudah terjadi selama satu minggu terakhir yang mana tidak hanya terjadi di Pasar Ngemplak saja, tetapi juga pasar-pasar rakyat lainnya di Tulungagung. Rata-ratanya sama di kisaran Rp 35 ribu sampai Rp 36 ribu per kilogramnya.
“Benar harga daging ayam potong masih tinggi saat ini, sudah sekitar satu minggu terakhir harganya tinggi, semua pasar juga gitu,” kata Zaenu Mansyur.
Kenaikan harga daging ayam potong ini, jelas Zaenu, terbilang aneh lantaran biasanya setelah lebaran maupun hari-hari besar keagamaan lainnya, harga daging ayam potong justru mulai mengalami penurunan. Pada saat hari besar keagamaan, harga kebutuhan pokok memang cenderung naik dikarenakan meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Pemkot Probolinggo Kembali Raih Opini WTP Enam Kali Berturut-turut
Dia tidak tahu pasti apa penyebab naiknya harga daging ayam potong saat ini. Menurutnya harga dari peternak maupun agen sudah cukup tinggi.
Selain itu, ZENU juga dapat informasi jika stok daging ayam potong mengalami penurunan meski tidak sampai menyebabkan kelangkaan.
Baca Juga: Pemkot Segera Gelar Bazar Blitar Jadoel
“Makanya tahun ini agak aneh, harusnya saat ini harganya sudah turun, tetapi malah naik. Katanya saat kulak sudah mahal, otomatis jualnya juga mahal. Ditambah lagi informasinya daging ayam stoknya berkurang,” pungkasnya.
