Ekonomi

Program Food Estate Disebut Gagal Amankan Sistem Ketahanan Pangan

SEJAHTERA
  • Rabu, 23 Agustus 2023 | 12:16
ilustrasi program Food Estate ketahanan pangan nasional (SEJAHTERA)

Johan mencontohkan luas lahan tanam padi secara riil tahun 2020 masih mencapai 439.421 hektare dan pada tahun 2022 hanya 103.280 hektare.

Penurunan luas lahan tanam padi itu juga terjadi pada komoditas jagung dan kedelai yang menurut Johan sangat berpengaruh pada ketahanan pangan nasional.

“Harus ada perlakuan khusus bagi 70 kabupaten/kota yang saat ini berstatus sebagai daerah rawan pangan dan banyak daerah lain yang mengalami kerentanan untuk terjadinya rawan pangan,” tandasnya.

Baca Juga: Dispera Kota Blitar, Banyak Penghuni Rusunawa Nunggak Iuran

Dikutip dari Parlementaria, Food estate disebut bakal jadi penopang lahan pangan nasional dan pemerintah telah menggelontorkan anggaran hingga triliunan rupiah sejak tahun 2020 hingga 2023.

Pemerintah menyusun perencanaan program Food Estate melalui Kementerian seperti Kementan, Kemenhan, KLHK, dan Kemenko Marves.

Sejumlah komoditas pangan dibudidayakan seperti kentang, bawang merah dan bawang putih yang justru mengundang bencana besar karena lahan gambut akan dibabat habis.

Sumber : Parlementaria

Editor : Irwan Maftuhin

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya