Ekonomi

Harga Tembakau Bagus, Hasil Panen Petani di Tulungagung Tak Mulus

SANTOSO
  • Jumat, 10 November 2023 | 20:07
Petani Tembakau di Desa Kendalbulur Boyolangu saat mengeringkan tembakau yang sudah dirajang. (isal/memo)

Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Beberapa pekan terakhir, petani tembakau di Kabupaten Tulungagung memasuki masa panen. Kendati harga tembakau sedang bagus, sayangnya hasil panen tembakau tidak mulus imbas cuaca tidak menentu pada awal musim tanam.

Baca Juga: Lahan Pertanian Terdampak Tol, Dewan Tulungagung Prediksi Terjadi Penurunan Produktivitas Pangan

Demikian dikatakan Ketua Kelompok Tani Makmur Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu, Endri Cahyono. Menurutnya, harga panen tembakau pada tahun 2023 ini sedang bagus-bagusnya. Pasalnya untuk tembakau kualitas super, harganya mencapai Rp 140 ribu per kilogram.

Selain itu, tembakau dengan kualitas di bawahnya bisa dihargai Rp 130 ribu perkilogram dan tembakau dengan kualitas paling rendah memiliki nilai jual Rp 110 ribu perkilogram. Tingginya harga membawa berkah bagi para petani tembakau di Tulungagung, karena sempat rugi pada awal musim tanam.

Baca Juga: Verifikasi Bandara Internasional Dhoho Kediri Diperlukan 24 Hari

“Alhamdulillah harga tembakau saat ini sangat bagus, tentunya ini berkah mengingat awal musim tanam terjadi cuaca tidak menentu yang membuat banyak petani tembakau merugi,” kata Endri Cahyono, Jumat (10/11/2023).

Meski harganya bagus, menurut Endri jika dilihat segi hasil panen, kualitas tembakau tahun 2023 bisa dibilang rata-ratanya atau sangat kurang. Itu karena awal musim tanam tembakau dimulai Juli 2023 kemarin masih sering diterpa hujan.

Baca Juga: Pj Ketua TP PKK Kota Kediri Dilantik, Pj Walikota Zanariah Berharap 10 Program Pokok Dijalankan

Akibatnya, banyak tanaman tembakau di Desa Kendalbulur banyak yang mati meski ada juga beberapa tanaman yang masih bisa selamat. Tidak maksimalnya panen tembakau juga terjadi lantaran pertumbuhan tanaman yang tidak normal imbas anomali cuaca.

“Untuk panen bisa dikatakan normal jika menghasilkan 1,7 ton kering perhektare. Untuk tahun ini saya perkirakan kok cuma 1,4 ton atau 1,5 ton imbas pertumbuhan yang kurang normal pada awal tanam akibat hujan,” ungkapnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya